Laa
illahaillalloh muhammadurrosululloh...
Alhamdulillah tahun
berganti, harapan baru dan doadoa penuh
dengan kerendahan kupanjatkan. Allohuakbar Alloh maha pengabul segala doa,
selamat dua ribu delapan belas.
Kuakhiri dua tujuh belas dengan mengadakan yassinan dan doa bersama di masjid sekitar
rumahku, seraya memohon ampun atas apa yang sudah diperbuat, kelak dua delapan
belas semua yang diharapkan diijabah seridhoridhoNya.
Januari satu,
aku buka dengan postingan materi di blog, ini adalah pengakuanku yang
lama terpandam. Bagi manusia yang sudah kenal baik denganku pasti akan paham
dan sudah mengerti, kenapa aku sulit sekali berbagi kisah perihal cinta, yaaa
hanya orang tertentu yang bisa menebak diriku dan bilang seperti itu, “Pola
sulit berbagi kisah, tidak terbuka kalau masalah begini”
Sebelumnya
kuucapkan selamat bertambah tua untuk tiga puluh satu Desember kemarin,
untukmu. Semoga sejahtera dunia dan akhiratmu, aamiin.
Aku bukan orang
yang mudah mengungkapkan isi hati pada siapapun, sekalipun aku terlihat ceria
dan berteman dengan siapa saja. Perihal hati kututup rapatrapat. Kenapa? Aku memang
amat tertutup, terlebih aku pernah jatuh. Jatuh dan merasakan patah hati, kini
bertambah pincang apapa yang dulu kurasa, bertambah mati. Rasa.
Tapi hidup
terus berjalan, jangan biarkan kalut dalam sedih dan mulailah bangun, belajar
dari pengalaman kelam. Terima kasih.
Kini dua ribu
delapan belas, beberapa tahun yang lalu aku mulai mengenalmu, dua ribu lima
belas. Berawal dari pemakaman itu, kau menambahkanku dalam kontak be be em, aku
tidak tahu siapa dirimu, sebab aku tidak terlalu kenal, hanya yang kutahu kau
adalah teman dari temanku. Biasa saja. Semua berjalan dengan rencana Alloh, aku
berkomunikasi denganmu begitu dekat (kurasa), hingga akhirnya aku tahu apapa
yang menjadi kebiasaanmu dan kegemaranmu. Ada yang sama kita sukai. Setidaknya
aku (pernah merasa) dekat denganmu (dalam chat pribadi).
Semua berjalan
apa adanya, hingga obrolan itu membuatku nyaman dan aku merasa bahwa kau
berbeda, aku mulai tertarik denganmu. Segala yang kau utarakan di dunia
sosialmu aku selalu ingin tahu, kau pun sering mengirimkan foto atau video
kegiatanmu (mungkin itu juga yang kau lakukan pada semua perempuan) tapi aku
merasa dekat denganmu, dengan halhal seperti itu.
Aku sulit untuk
suka dengan orang lain, sampai akhirnya aku suka dengamu. (mudah bagi Alloh
membolakbalikkan satu hati manusia).
Segala
tentangmu aku selalu menunggu, kisah apa lagi yang akan kita ukir bersama,
setelah beberapa kali kita pernah sepedahan bersama, sampai aku tidak pernah
lupa untuk hal itu. Sebab kamu istimewa bagiku (tapi mungkin aku tidak
untukmu).
Pertengahan dua
ribu tujuh belas, kita berbagi kisah untuk memotret bulan, sampai pada akhirnya
aku memotret bulan penuh dan satu foto lagi bulan sebagian, kuposting ke
salah satu dunia sosialku. Aku suka dengan malam itu, membuatku penasaran.
Ketika pagi kau pun melakukan hal yang sama, mengunggah foto yang serupa dengan
punyaku, kepsien yang hampir serupa, tapi sayang selang beberapa menit kau
menghapusnya. Tapi kau sempat tinggalkan komentar di unggahanku, entah itu
kebetulan atau karena kita suka hal yang sama, kurasa itu unik. Tapi tidak
dengan rasamu ke aku (sepertinya).
Terserah apa
yang akan kamu lakukan setelah membaca posting-anku kali ini, kamu akan memberi
kabar padaku atau kamu pergi perlahan dariku (kuharap kamu tidak sejijik itu
denganku), sebab namamu adalah salah satu doa yang kuutarakan pada pemilik hati
di sepertiga malamku.
Begitu mudah
untukku meredam rasa, tapi sulit tiap kali ada hal yang selalu saja
mengingatkanku padamu untuk tidak terbawa perasaan. Sudah, aku ingin tidur.
Selamat tahun baru dan selamat sudah berhasil
meredam rasa, Pol.
Pergantian
tahun 0.55