Senin, 23 September 2024
Materi - Surat Lamaran Kerja
Sudah kelas XII? Ayoooo pelajari Surat Lamaran Kerja!
Semangat pelajar hebat :)
Materi - Teks Cerita Sejarah
Semangat belajar, pejuang ilmu. Semoga bermanfaat.
Salam hangat, salam literasi!
Contoh Teks Cerita Sejarah
Semangat belajar dengan senyuman manis, mari perhatikan laman berikut untuk dipelajari!
Sejarah Hari Buruh
Hari Buruh, yang dikenal juga dengan
sebutan May Day, diperingati setiap 1 Mei. Di beberapa negara, Hari Buruh dijadikan hari libur tahunan, yang berawal
dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan
keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh. Hari
Buruh ini lahir dari rentetan perjuangan kelas
pekerja. Pada 1886, terjadi demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang
menuntut pemberlakuan delapan jam kerja. Federation of Organized
Trades and Labor Unions akhirnya
menetapkan 1 Mei sebagai
Hari Buruh yang diperingati oleh kaum buruh seluruh dunia. Penetapan ini
dilakukan untuk memperingati momen
tuntutan delapan jam kerja sehari dan juga memberikan semangatbaru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era tersebut.
Tuntutan kaum buruh ini bermula sejak era industri
di awal abad ke-19. Perkembangan kapitalisme industri menandakan perubahan
drastis ekonomi-politik, terutama
di negara kapitalis Barat. Di Amerika
Serikat misalnya, pengetatan disiplin dan pengintensifan
jam kerja, minimnya upah, dan buruknya
kondisi kerja di tingkatan pabrik menuai amarah dan perlawan dari kalangan
kelas pekerja. Pemogokan pertama
kelas pekerjaAmerika Serikat
terjadi pada 1806 oleh pekerja
cordwainers. Pemogokan ini
membawa para pengorganisasinya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta
bahwa kelas pekerja di era tersebut
bekerja 19 hingga 20 jam sehari. Sejak saat itu,perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi
agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.
Demonstrasi besar yang berlangsung sejak April 1886, dari waktu ke
waktu pendukungnya semakin
banyak. Demonstrasi menjalar ke berbagai kota, seperti
Chicago, New York,
Detroit, Louisville, dan Baltimore. Demonstrasi ini mempersatukan buruh berkulit putih dan hitam. Sampai pada 1 Mei 1886, demonstrasi yang menjalar dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke Alabama diikuti
oleh setengah juta buruh di
negeri tersebut.
Perkembangan ini memancing reaksi dari
kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan setempat saat itu. Melalui
Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan dana sekitar US$2.000
untuk membeli peralatan
senjata mesin guna menghadapi demonstrasi. Demonstrasi damai menuntut
pengurangan jam kerja itu pun
berakhir dengan korban dan kerusuhan. Sekitar 180 polisi menghadang demonstrasi
dan memerintahkan agar demonstranmembubarkan diri.
Sebuah bom meledak di dekat barisan
polisi. Polisi pun membabibuta menembaki buruh yang berdemonstrasi. Akibatnya korban pun jatuh dari pihak buruh pada
3 Mei 1886, empat orang buruh tewas dan
puluhan lainnya terluka. Dengan tuduhan terlibat dalam pengeboman, delapan
orang aktivis buruh ditangkap dan dipenjarakan. Akibat dari tindakan
ini, polisi menerapkan pelarangan terhadap
setiap demonstrasi buruh.
Namun,
kaumburuh tidak
begitu
saja
menyerah. Pada
1888
mereka
kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Selain itu, mereka
juga memutuskan untuk kembali melakukan
demonstrasi pada 1Mei 1890.
Rangkaian demonstrasi yang terjadi pada
saat itu, tidak hanya terjadi di Amerika Serikat. Bahkan menurut Rosa Luxemburg (1894), demonstrasi yang menuntut
pengurangan jam kerjatersebut sebenarnya diinspirasikan oleh demonstrasi serupa yang terjadi
sebelumnya di Australia pada tahun 1856. Tuntutan
pengurangan jam kerja juga singgah di Eropa. Saat itu, gerakan buruh di Eropa
tengah menguat. Tentu saja, fenomena ini semakin
mengentalkan kesatuan dalam gerakan buruh sedunia dalam satu perjuangan.
Peristiwa monumental yang menjadi
puncak dari persatuan gerakan buruh dunia adalah penyelenggaraan
Kongres Buruh Internasional tahun 1889. Kongres yang dihadiri ratusan delegasi
dari berbagai negeri dan memutuskan
delapan jam kerja per hari menjadi tuntutan utama kaum buruh seluruh dunia. Selain itu, kongres juga menyambut usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang menyerukan
pemogokan umum 1 Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja dengan menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh
se-Dunia.
Delapan jam/hari atau 40 jam/minggu (lima hari kerja) telah
ditetapkan menjadi standar
perburuhan internasional oleh ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun 1919
dan Konvensi No. 47 tahun 1935. Ditetapkannya konvensi tersebut merupakan
suatu pengakuan internasional yang secara tidak langsung
merupakan buah dari perjuangan kaum buruh sedunia untuk mendapatkan pekerjaan
yang layak. Penetapan 8 jam kerja
per hari sebagaisalah satu ketentuan pokok dalam hubungan industrial perburuhan adalah penanda berakhirnya bentuk kerja
paksa dan perbudakan yang bersembunyi di balik hubungan industrial.
sumber: google.com
Semoga bermanfaat :)