Senin, 22 Mei 2017

Kugas Dengan Doa

Semangat malam, haaaaaaaaah rasanya lega kalau apa yang kita mau bisa tercapai, yaa gak mulukmuluk sih ya, cuma mau ngapdet kalau hari ini diriku sudah bisa ambil foto yang biasa aja. Tapi aku puas dengan hari ini. Kenapa? Soalnya aku ambil foto lebih dekat dengan pengemudi yang duduk di sebelahku.

Beliau sopir bus Wong Kudung, ada keneknya juga kok. Kalau bahas sopir inget pekerjaan bapakku dulu, ya samasama sopir. Bedanya beliau bus, sedangkan bapakku angkutan umum. Tapi sekarang udah pensiun hehe, lebih memilih jadi pekerja, tapi tetap saja mengendarai mobil.


Dulu waktu zamannya sekolah atau bahasa singkatnya SD, kalau kenaikan kelas kan ada berebutan bangku *maklum kan sekolah negeri haha* berangkat lebih pagi, jam lima lewat udah rapih dan siap berangkat bareng bapak sama sodarasodara yang lain juga, numpang di mobil bapak sampe sekolahan. Padahal pas sampe sekolah pintu kelasnya belum dibuka, dan dibukanya itu jam enaman. hiiiiiks~

Bahagia banget ya punya manusia-manusia hebat, utamanya bapakbapak yang bertanggung jawab.

Sebab pekerjaan punya manfaat masingmasing, barokah, juga harapan di hari esok demi keluarga dan ridho Alloh.














Sabtu, 29 April 2017

Wedding Dress

Ada satu pilem yang paling menyentuh atiku banget, ati ampe segsegan pas pagi mata pada bengap semua. hahaha lucu sih pas sadar kalau mata kek gini. banyak pelajaran berharga yang kupelajari dari pilem ini. 

Mungkin berlebihan, tapi ketika nonton dalam keadaan lampu mati dan hanya cahaya leptop yang menerangi kau pasti juga merasakannya. Suka banget ngulang buat nontonnya, sama kayak aku suka ke kamuh, tapi kamu gak suka akuuh, ehh. Selamat bersedusedan...





Jumat, 28 April 2017

Tak Terhingga

Aku lupa bahwa aku punya nikmat yang tidak terhingga, aku punya kata yang sangat istimewa dalam hidupku, aku punya mantra yang mujarab dari semua kata yang ada, ternyata aku punya “Syukur” satu kata tapi penuh dengan nikmatNya. Alhamdulillah...

Mungkin aku bukan manusia sempurna, tidak akan pernah sempurna, barang secuilpun. Aku bersyukur, karena aku masih bisa mengetik ini, dan lebih bersyukur lagi karena kamu membaca unggahanku, hihihi, terima kasih.

Aku punya Alloh yang Maha, mungkin tanpa Alloh aku tidak bisa mengetik katakata ini, tidak bisa mengungkapkan kegelisahan di hati dengan tulisan ini, tidak bisa menatap lama di depan layar monitor, dan mungkin jika tanpa Alloh aku tidak ada di dunia ini. Meskipun kutahu, kelak waktunya aku tidak ada di dunia ini. lagilagi aku berskyukur, karena waktu rupanya sudah usai untukku. Aku pergi bersama amalanku.

Kamu, iya kamu. Apa kamu sudah bersyukur ketika membaca unggahanku ini? apa kamu sudah ucapkan hamdalah? atau kamu terlalu serius ketika membacanya? Atau kamu jomblo? Duh sama dong *eh salah fokus, maaf kebawa baper. Hahaha.

Eitsss, ngebahas syukur gak lengkap kalau tidak membahas status, tenang bagi yang jomblo aku gak akan buka aib kalian kok di sini. Aku cuma mau kasih tahu, bahwa jadi jomblo itu menyenangkannya luar biazzzzzzzah, kamu bisa bebas dengan siapapun tanpa adanya ikatan, kamu berekspresi segilagilanya gak akan ada yang ngelarang, dan kamu gak akan ada yang ngomelin ketika gak berkabar. Enakkan mbloo...

Yang gak enak itu ketika liat orang berduaan, iya yang itu, masa sih kamu gak tahu? Ituloh yang pake jaket hijau, helm hijau, terus si cowoknya itu nungguin yang bakalan dia bonceng, kalau gak nonggol juga ditelpon, mesra banget kan. Haaah dasar ojek online, menang banyak dah. Hahaha. Loooh ini kita bahas syukur atau jomblo atau ojek online dah? Ntahlah yang penting masih nyambung yak.

            Kalian pernah gak sih ngerasa, kalau hidup kok banyak banget yak masalahnya? Ntar masalah gaweanlah, masalah belajarlah, masalah encislah, bahkan yang paling fatal masalah ati *ehh. Bukanbukan, yang paling fatal itu masalah bagi orangorang yang mengakhiri hidupnya karena masalah. Ah dasar si masalah! Huuuh.

Nih ya aku lagi mau jadi orang bener, aku pernah baca “katanya kalau hidup itu pasti ada masalah, karena kalau tidak ada masalah berarti kita sudah tidak hidup” tapi tenang, Alloh sudah menyiapkan semua solusinya kok. Dekat banget solusinya dengan semua masalah kamu, pokoknya bakalan rebeees deh, eh beres maksudnya. Tau gak? Masih engga tahu juga? Nih aku kasih tahu, solusinya Alloh mah cuma mau kamu sujud seikhlas-ikhlasnya, pasrah, merendah, dan mohon ampun atas kekhilafan. Jaraknya dekat, cuma antara keningmu dan sajadahmu. Itulah solusinya.

Aku kadang lupa kalau aku, astagfirulloh. Aku lupa kalau syukur itu nikmat yang paling luar biasa dalam keadaan apapun, semoga kita bisa lebih bersyukur atas apa yang Alloh berikan. Saling introspeksi diri, mengingatkan pada kebaikan, supaya bermanfaat untuk sesama. Baarokalloh.

Semangat untuk terus bersyukur, jangan lupa kening dan sajadahmu yaa. Doakan aku di tiap sujudmu, semoga esook kita berjodoh *tsaaaaaaaah~



Rabu, 19 April 2017

Berjuang?

Kamu pergi? Kenapa? Apa kamu gak berjuang? Perjuangin buat samasama, maaf jika sikapku terlalu cuek padamu, sebab aku terlalu padamu. 

Senin, 10 April 2017

Me (rubah) rekat

Harusnya gak jadi penguntip. Biar bisa terus suka ke kamu *aaaah. Harusnya aku tahu diri, kayak lagunya duuuh siapa tuh dia yang suara enak perempuan, itu loooh itu haha lalala.

Sampai pada akhirnya aku tahu, bahwa kau yang sebenarnya kusukai hanya butuh saja. Bukan membutuhkanku. Lelah, tapi terima kasih sudah mengajarkanku sabar dan ikhlas untuk rasa yang mulai kau pudarkan. Terima kasih aku bisa bermain denganmu tidak menggunakan perasaan.
Setidaknya aku pernah kenal kamu, meski tidak dalam genggaman.

Terbanglah, sebebasmu. Jangan kembali kepengharapan yang kuharapkan. Aku sudah luka, biarkan aku rawat luka ini sampai benarbenar kering. Sebab air mata sepertiga jadi pelipur lara.

*hembusin napas berat* 
Besok aku akan mengayuh pedalku sendiri, tanpa kalian, juga tanpa kamu.

Catatan: jadi stalker itu atiati bikin ati rengek, wkkkk

Rabu, 29 Maret 2017

Citataku

Kamu tahu kenapa pelangi selalu muncul tiap hujan reda?

Itu karena kebiasaan, warnawarni akan terlihat indah jika dibiasakan.
Semua sudah ada teorinya, kausalitas.

Dulu, ketika sekolah dasar banyak sekali keceriaan yang tergambar dari wajahwajah polos, mungkin aku salah satunya. Polos dengan apa adanya. Dengan sejuta keinginan juga harapan. 

Kalau ditanya apa citacitamu? Aku akan jawab dengan banyak kemauan ini itu. Salah satunya ketika zaman SD dulu pengen banget ada di lingkungan BMKG atau Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika. Huaaaaaah kalau dengar kata BMKG pengennya hujan turun terus, bisa tahu daerah mana aja yang keguyur hujan, mana yang banjir, mana yang kekeringan, dan mana yang kosong atinya *ehhh salah fokus

Okok lanjut.....

Kalau zaman SD pengennya di BMKG, zaman SMP maunya jadi wartawan bisa kemanamana soalnya. Bisa sekalian keliling Indonesia kalau lagi liputan ke luar daerah, pokoknya jelajah deh. Naaah pas SMK maunya ngajar di daerah terpencil, ngajar anak pedalaman yang kurang dapat pendidikan. Niat banget dulu mah, sekarang? Hmm...

Sekarang udah tahu ini itu, pernah ngerasain begini begitu, cukuplah ya sekarang niatnya mah jadi perempuan sholehah yang bisa bimbing anakanak dan bapaknya anakanak sakinah mawadah warrohmah, kan udah mau duadua hahaha. Tapi tetap berkarir mah jalan terus, eaaaaah...

Ok, sekilas citacitaku. Apa citacitamu kini?

Kamis, 23 Maret 2017

Ah...

Kini tiap malam selalu kurasa dingin jauh lebih menusuk dari biasanya. Ntah karena tubuh yang sudah tidak enak atau ntahlah. Mata terasa lebih lelah dari biasanya. Hanya ingin istirahat setenangtenangnya, tenang dengan doa sebelum tidur. Bismika allohumma ahya wabismika aamut...

Semangat menjelang Jum'at, mau ke mana weekend ini? Bobok cakep aja kali yaa...

Doa bertaburan terkadang tangis terdengar
Akupun ikut tersedu sedan
Akhirnya aku usai juga
Oh, kini aku lengkap sudah

Begitulah cuplikan lirik dari musisi terbaik anak negeri ERK.

Kalau berbicara kematian pasti tidak akan ada habisnya, tumbuhan, hewan, bahkan manusia pasti akan kembali, bertumbuh dan mati. Kalau aku meninggal nanti, datang ya ke pusaraku. Titipkan doa terbaikmu ke Alloh untukku. Hah, padahal aku belum ada persiapan, kalaupun mendadak itu berarti memang sudah jalanNya. Semua sudah tertulis rapi di Lauhful Mahfuz. Mulai bergegas, ah rasanya...

Ibuku
Bapakku
Adikku
Kamu...
Siapa yang jaga? Nanti...