Aku itu ya aku. Jika aku bukan aku, maka aku
bukanlah aku. jika aku menjelma seperti kuasa Tuhan maka aku bukanlah aku. Jika
aku bintang maka aku akan menggonggong meronce kesenyapan malam. Jika aku alam
maka aku akan bertasbih seperti dedaunan yang terus berjatuhan. Jadi aku adalah
aku. Bagaimanapun caranya.
Aku ingin seperti Fathimah binti Muhammad yang
terus tabah dalam hidup, tapi lagi-lagi aku adalah aku. Aku juga ingin seperti
Siti Khodijah yang setia pada Muhammad, tapi aku mulai dihempaskan oleh kata itu,
karena aku adalah aku. Mengapa tak percaya jika aku seperti ini? Sudahlah
karena aku adalah aku.
Sang waktu sudah sangat mengerti akan diriku,
begitu juga Alloh. Alloh tau bagaimana busuknya aku dalam kebohongan ini,
kebohongan untuk terus bertahan hidup. Banyak goresan - sayatan bahkan robekan
luka yang aku ucapkan dalam lisanku yang dusta, banyak tamparan - pukulan
- bahkan bogeman yang aku lakukan dengan
jemari lentikku ini. Ada ratapan - rintihan – kesinisan yang aku lirikkan pada
sekitarku. Banyak langkah menuju maksiat yang aku tanamkan jejak-jejaknya untuk
ditapaki. Ahhh!
Alloh, kupercaya engkau pengampun, maka
ampunilah aku. Arus hidup ini yang membuat aku semakin lebur dalam
kenikmatanmu, kenikmatan yang tak bisa aku pilih hanya satu. Mengapa aku
membangkang, Jika tugas utamaku adalah Taat kepada-Mu? Apakah aku tak paham
akan perintah-Mu? Bimbing aku Yaa Robb, aku lemah di hadapanmu, setetespun aku
tak kuasa dengan apa yang aku miliki kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar