Senin, 07 November 2016

Doadoadoa

Kuperhatikan semakin jauh, pantaskahku. Kekasih apa bila kau ampuni maka hanya engkaulah yang pengampun.

Siang ini ditemani segelas es susu cokelat yang menyegarkan dahaga, perih, juga hati. Lebih manis dari biasanya, dengan khidmat kuseruput penuh harap. Kudoakan, semoga kuhapus dirimu dari hadapku, kau tidak di hadapku, tapi bayangmu terus menggoda pikiranku.

Alunan melodi ini sangat syahdu, tak bisa kuutarakan padamu. Aku? Aku hanya menunggu apa yang harusnya kau ucapkan. Karena, aku perempuan yang sama seperti perempuan lain. Menunggu. Cinta bersabarlah. Letto.

Banyak puisi yang kau sembunyikan, tak kutemukan di mata yang lain. Hanya dirimu yang menggetar naluri untuk yang kedua kali. Kita memang tidak saling akrab, tidak dekat, juga tidak berani akan rasa masingmasing. Kita hanya membuka obrolan penuh tekateki, jika diartikan aku tidak ingin ke-ge-er-an. Tugasku hanya meladeni chat itu. Ah wedeeehaha.


Katanya mencari jodoh itu ada di empat tempat, dan salah satunya di pemakaman. Kutemui dirimu di pemakaman. Apakah kita? Eciee nyesss wkwkw. Semoga doadoa itu terijabah. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar