Rabu, 26 Juli 2017

Di antara

Tepat pukul 23.28 tanggal 26

Malam yang luar biasa untuk mengambil keputusan yang sebenarnya rumit bagi diriku yang suka bimbang, peragu, kadang tak terarah. Malam ini kuputuskan untuk menetap di tempat lama. Setelah kakak tingkatku mengabari untuk dapat kepastian. Mungkin ini adalah pilihan yang berat bagiku, kanapa? Sebab masa depan di sana sebenarnya lebih cerah. Andai aku bisa ke sana, pastilah aku tidak akan beban dengan pekerjaanku di tempat baru nanti. Huuuuuuft.

Aku tidak ingin mengecewakan kalian semua, terlebih lagi tanggung jawabku sebagai pengurus bantuan operasional sekolah yang belum usai. Apalah daya seorang pekerja sebelah mata ini. Hmmm. Maaf kak aku merepotkanmu, sebenernya aku ingin di sana tapi pekerjaanku bertambah banyak dan mereka sepertinya membunuhku dengan tidak mengeluarkanku. Lelah di sini. Aku mau ke sana, tunggu.....

Hampir dua malam kupikirkan namun tak berujung, kuistikhorohkan mungkin inilah jawaban Gusti Alloh. Mungkin banyak yang bilang aku masih tetap ingin di zona nyaman atau apalah, yaa mungkin. Maaf.

Zafran, maaf kalau sudah membuatmu berharap miss akan ada di sampingmu terus nak, maaf sudah buat harimu tidak tenang dengan apa yang miss lakukan bahkan meninggalkan kenang. Miss hanya tidak ingin menggantungkan harapanmu hanya untuk menunggu miss yang ntah sampai kapan mengusaikan laporan pekerjaan miss. Teramat tulus maaf tak terhingga.

Maaf juga kamu sudah bertanya terus ke wali kelas "ke mana miss Pola?" Di situ kadang aku ingin cepat mengusaikan laporan ini Zaf

Sempat menepi untuk berkabar dengan kakak, memastikan bahwa Pola sudah mengecewakan tapi kakak rasa itu tidak apapa.

Gusti Alloh yang maha membolakbalikkan hati manusia, semoga ada hikmah di balik keputusanku ini. Aamiin Allohumma Aamiin...

Teruntuk Zafran dan kakak tingkatku, teramat tulus maaf~

Senin, 24 Juli 2017

Istimewa

Hari Anak Nasional bertepatan 23 Juli 2017, kemarin.

Hari ini ada sesuatu hal yang membuatku terenyah dengan ucapan anak manis itu. Anak itu cerdas, bisa membaca, berhitung, menulis rapih meskipun kadang tulisannya naik turun, jangan lupa ia juga bisa menghafal Juz 30 di dalam Al-Qur'an. Subhanalloh.

Aku menangisi untuk apa yang ia ucapkan padaku siang tadi. Tepatnya tadi aku berkesempatan datang ke sebuah sekolah alam berbasis islami di kawasan Tangerang Selatan. Jauh dari keramaian,  tapi banyak orang tua murid yang memercayai anaknya menggali ilmu di sekolah tersebut.

Awalnya aku hanya sebagai guru pendamping , seorang anak yang ketika dilihat biasa saja. Kuperhatikan ketika istirahat kedua ia berlarian ke sana ke mari, memanjat permainan yang ada, dan sesekali bercengkrama dengan kawan sepermainannya. Sering usil, itulah Zafran *nama disamarkan*

Wali kelas  mengenalkannya padaku, kusapa hangat ia pun berbalik tanya padaku. Usai berkenalan bahwa namaku Miss Pola (panggilan guru perempuan dan Pola adalah namaku) ia pun kembali bermain dengan kawannya. 

Kuperhatikan, kadang ia suka berbicara sendiri, terlalu aktif, bahkan semangatnya tak pernah padam. Anak hebat.

Zafran semester ini tidak naik kelas, sebab kemampuannya belum melampaui apa yang seharusnya. Sekarang ia kelas lima sekolah dasar, seharusnya ia kelas enam tapi ia harus belajar lebih giat, etsss yang pasti fokus ketika dijelaskan.

Yaa, Zafran tidak pernah bisa fokus tiap kali Miss atau Mister masuk ke ruang kelas, ia lebih asik main sendiri dan mengoceh sesukanya. Zafran istimewa, bagiku.

Kalian tahu kan maksudku menulis cerita ini? Yaa itulah ia, dan kini aku sekarang. Selamat Hari Anak, Zafran.

Ia mengucapkan padaku sebelum pamit "Aku tidak akan paham jika tanpa kamu" (padahal baru sejam aku menemaninya belajar).

Duuuh

Duuuh Alloh, sesak rasanya. Katamu aku bisa melewatinya, pasti. Duuuh

Rabu, 12 Juli 2017

Degdegup

Duuuh Juli, hampir copot jantungku. Berdegub sebelum Agustus, menuju September, usai Oktober, dan November disingsingkannya kuncir di kepalaku. Semoga yang disemogakan, insyaAlloh.