Rabu, 20 Desember 2017

Bagian Kedua: *S*e*P*e*d*a


Mulai menajuh dari biasanya, merapatkan kata, sedikit bergerak, juga mungkin tidak banyak memikirkan yang sudah tidak pada tempatnya. Menjauh bukan berarti tidak peduli, tetapi lebih pada menatap dalam tentang apa yang ingin dilakukan. Ah aku rindu, Alloh. Kusadari aku mulai menjauh dariMu, aku lemah, aku hanya bisa menangisi yang perlahan mulai pergi. Ampuni aku.

Disaat hati, raga, dan pikiran menginginkan istirahat yang paling tenang. Tak sampai hati menatap pemandangan alam yang menyejukan mata, pikiran, dan perasaan bahagia sebab ingin menyendiri. Menyadari betapa hidup mulai berproses, mulai bergerak maju, juga mulai harus bisa mengimbangi dengan amalan akhirat.

Teruslah berdoa, sesulit apapun keadaanmu kini. Serba kekurangan ataupun memiliki kelebihan, syukuri semua yang ada, alhamdulillah ada Alloh. Tetap rekahkan bibirmu, perlihatkan gigimu, dan katakan bahwa kamu baikbaik saja. Oke.

Merengek bukan berarti lemah, hanya ingin mengutarakan pikiran dan hati yang mulai tak tenang. Sejadijadinya, biar lega. Alloh maha mendengar keluh hambanya, yakini.

Allohuakbar, alhamdulillah.

Bagian Pertama: *S* e *P* e *d* a



Lagilagi Alloh selalu mempermudah segalanya, alhamdulillah Ya Alloh untuk pencapaian setiap harinya, alhamdulillah masih ditemani manusia yang selalu sayang dan peduli ke diri ini. Tanpa kalian aku tidak akan setegar ini *sambilsenyum*

Duabelas Desember duaributujuhbelas, semuanya berlalu begitu indah. Ini resepsi yang diharapkan, tepat pada waktunya. Sempat khawatir kalau tidak pada tahun ini, sebab apa yang kuambil cukup rumit, banyak senyum dan semangat yang kalian torehkan akhirnya ini semua tepat pada waktunya. Aku mengenakan baju kebesaran dengan topi segi lima di kepalaku, berkalungkan warna senada dengan baju yang kukenakan.

Untukmu ibuk dan bapakku tersayang, aku tidak ingin kehilanganmu, meskipun anakmu ini keras kepala, egois, ataupun terlihat tidak peduli, padahal sesungguhnya perempuanmu ini amat memerhatikanmu di kejauhan, amat menyayangimu di tiap doanya, dan amat tidak ingin kehilanganmu.

Empat tahun berakhir begitu cepat, satu persatu lembaran baru pun dimulai, tumbuh, bahkan banyak yang hilang. Untuk yang hilang biar Alloh gantikan seribu lebih baik dari sebelumnya, Aamiin.

Selamat untuk kalian sarjana muda, berikan didikan terbaik untuk tiap tarikan nafas dan untuk doadoa yang pernah kau gantungkan. Selamat menjadi pendidik, selamat berproses di kehidupan baru dengan gelar di belakang namamu (baca: hanya di dunia).

Terima kasih untuk ibuk, bapak, adek, nenek, almarhum engkong, saudaraku tersayang, dan kawankawan, kalian memberikan makna dalam perjalanan hidupku. Kini kuakui beban bertambah berat, semoga diri ini amanah dalam menghadapi kerasnya hidup, semoga jodohku kan kutemukan, bersama kamu yang juga mengucapkan di hari itu, kamu yang menyayangiku, eaaaaah.

Selamat malam untuk doadoa ijabah di sepertiga malam, semoga jodohku adalah kamu, mas. Wakakakak -___-

12 Desember 2017

Oh Ternyata


Desember oh Desember, sudah dipenghujung tahun. Mau ke mana liburan tahun ini? semoga selalu dalam lindungan Alloh, sehat terus, dan yang pasti jangan lupa dompet isiin yang banyak ya (baca: boleh isi uang atau tahu yang diisi)

Malam kemarin aku dan ibuku mampir ke salah satu klinik dekat rumah, ibuku khawatir karena yang aku rasakan. Dua hari rasanya tidak enak dan akhirnya malamnya kami berangkat, usai sholat magrib kami bergegas dan pulang sekitar jam delapan lewat.

Awalnya khawatir karena mata sebelah kiri rada sakit dan paginya bengkak, dipegang juga rasanya ngilu sampai ke pipi, tapi ini bukan sakit gigi ya haha. Ibuku khawatir takutnya karena mata minus jadi efeknya gitu (lagian engga mau pake kacamata sih).

Baiklah aku kalah, kalau pakai kacamata keliatannya malu sendiri mungkin karena engga biasa. Minusku kalau dirasa dari tingkat lima sebab terlalu aktif di depan komputer, maklum kerjanya mantengin komputer jadi begitulah efeknya. Innalillahi...

Masuk dari pintu utama klinik, banyak yang sedang duduk menunggu antrean. Kebetulan dokter kandungan dan dokter umumnya hanya satu yang jaga, jadi nunggunya rada lama.

Terdengar jeritan dari ruang periksa dokter umum, histeris banget hahaha, kalau kata ibuku apa iya digunaguna makanya dia kejeritan, ettttt hahaha. Aku bilang, mungkin dia lagi merasakan sakit, apa itu badannya atau ntahlah, masa iya di rumah sakit penyakitnya rada horor. Tapi yang jelas jeritannya histeris banget sampai luar, sampai banyak keluarganya yang datang. Dan akhirnya pas keluar ternyata yang tadi kejeritan itu usai kecelakaan motor, luka di dengkul kiri dan kanan yang bikin ngilu. Semoga lekas sehat kak~

Akhirnya aku masuk ruangku, dag dig dug banget, eh sebenarnya sih biasa saja deeeeeng. Soalnya udah sering juga. Dokternya menyapa dengan menanyakan kabar, kusambut hangat sembari memberinya senyuman terbaik (baca: senyum orang nunggu kelamaan) hahaha.

Sang dokter memulai dengan menanyakan apa yang kurasa (baca: mau curhat tapi takut dibilang baper) -__- baiklah aku jawab pertanyaan yang sesuai saja ya wkwkkw.

Dokter menyiapkan lampu dengan penyaggahnya yang membuat mataku silau, diperiksanya dengan teliti.

Ahhhhhhh tidak ini pasti menakutkan, dokternya mulai tajam penglihatannya ke arahku, rada sedikit sinis dengan tatapannya, seketika dokternya berubah jadi monster paling menakutkan, matanya merah rambutnya pirang dan giginya gingsulnya sampe menghujam dagu, ahhh tidaaaaak (firasat dalam hati). Plis dok aku gak mau dicongkel matanya. Laaah ini apa dah -__- hahaha

Setelah diperiksa beberapa menit dokterpun mendiagnosaku “Ah ini mah cuma mau bintit aja” katanya.

Seketika langsung nyengir, tersipu malu. “Dok, jadi cuma mau bintit? Kok sakit ya?” ketusku.

Sang dokterpun menjawab, “Iya, soalnya baru kecil jadi dia lagi sakitsakitnya, nanti saya kasih obat ya, tapi harus berani dioles ke dalam mata ya, tenang ini aman kok”.

Baiklah, setelah pikir panjang dan merenung ternyata ini berobat paling kocak sepanjang sejarah, sebab karena bintit aja sampe heboh di rumah, sampaisampai pas bayar ke kasir hmmm harganya lumayanlah yaaa. Duuuh bintit, kenapa aku dikasih obat banyak banget dah, padahal kalau kata ibuku bintit cukup pakai upil diolesin juga nanti bakalan sembuh kok wkwkkwkw.

Sekian dan terima kasih.
Desember awal.