Februari semeringah,
Juga ada haru yang tak putus disemayamkan
dalam diri. Sepekan sudah perempuanku terbaring dalam rumah yang katanya
"berisi beribu bahkan jutaan penyakit", mengeluhkan tak terkira.
Kupikir hanya sakit biasa, nyatanya lebih dari itu. Aku, adik, dan bapak tak
bisa mengurus diri kami.
Perempuan itu teramat mengagumkan, sayang
kami tak bisa menjaga dengan sebaikbaiknya. Menangis sedusedan itu yang biasa
kami dilakukan.
Kini pulih
Lebih sehat
Lebih baik
Dan, semoga sampai hayat. Walafiat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar