Seperti halnya hujan yang membasahi bumi, angin
yang berhembus menyelinap ke relung dada, dan seperi halnya rasa yang kusembunyikan
dalam doa di sepertiga malam. Terlebih pasang surut keimanan yang kita miliki.
Mungkin kita pernah merasa begitu semangat dalam
hal ibadah, mengejar akhirat, dan terus mengeluheluhkan Alloh dalam lisan dan
hati, tiada henti untuk terus memohon ampun dan ingin diberi hidayah untuk
tingkah yang lebih baik. Seperti hal itu juga, kita pasti pernah merasa amat
jauh dari ibadah, mementingkan dunia (baca: gaya hidup, makanan, dan memikirkan
perihal jodoh), jauh dari Alloh, bahkan ketika mendengar panggilan Alloh pun
enggan kita segerakan (baca: adzan). Pasang surut keimanan pasti pernah kita
rasa, aku? aku pun masih sama saja seperti manusia pada umumnya, aku kadang malas.
Jangan lelah untuk terus berdoa agar diberi
hidayah, mungkin doamu akan cepat dikabul, tapi jangan lelah jika doamu belum
juga ada jawabnya, Alloh punya rencana indah untuk dirimu. Wahai Alloh yang
maha membolak-balikan hati manusia, indah sekali berpikiran positif tentang
semuanya, sama halnya ketika menguraikan
air mata di sepertiga malammu.
Katanya berdoalah apapun yang kau inginkan,
mintalah sebesarbesarnya ke Alloh. Singkat cerita, beberapa pekan lalu tiap
sepertiga malam, aku selalu memohon apa yang ingin kuutarakan pada pemilik
hati, yang maha mengabulkan. Aku ingin manusia yang kuinginkan menjadi jodoh
dunia akhiratku, amat kumohon. Sampai pada akhirnya manusia yang kuinginkan
berubah seratus delapan puluh derajat padaku (baca: firasatku), tingkahnya tak
seakrab dulu, sapanya tak semanis yang kukenal, dan candanya tidak menggelitik
seperti biasanya. Mungkin ini kekhawatiranku, yaa namanya juga perempuan.
Mengharapkan manusia boleh saja, tapi jangan
berlebihan, kadang aku merasa tak bisa jauh darinya, sekalipun dalam percakapan
pribadi. Maafkan perempuan yang satu ini hehehe.
kini aku sadar, bahwa aku tidak bisa
memaksakan kehendak, cukup Alloh yang tahu bagaimana aku sangat mengharapkan
manusia itu, meskipun aku tahu Allohku amat cemburu jika ia diduakan dengan
manusia ciptaanNya. Alloh ketika kuketik ini air mataku berjatuhan (baca:
mungkin aku rindu, ah tidak, rindu itu berat, biar kudoa saja di sepertiga).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar