Sabtu, 10 Maret 2018

Jangan Putus, Doa.


Seperti halnya hujan yang membasahi bumi, angin yang berhembus menyelinap ke relung dada, dan seperi halnya rasa yang kusembunyikan dalam doa di sepertiga malam. Terlebih pasang surut keimanan yang kita miliki.

Mungkin kita pernah merasa begitu semangat dalam hal ibadah, mengejar akhirat, dan terus mengeluheluhkan Alloh dalam lisan dan hati, tiada henti untuk terus memohon ampun dan ingin diberi hidayah untuk tingkah yang lebih baik. Seperti hal itu juga, kita pasti pernah merasa amat jauh dari ibadah, mementingkan dunia (baca: gaya hidup, makanan, dan memikirkan perihal jodoh), jauh dari Alloh, bahkan ketika mendengar panggilan Alloh pun enggan kita segerakan (baca: adzan). Pasang surut keimanan pasti pernah kita rasa, aku? aku pun masih sama saja seperti manusia pada umumnya, aku kadang malas.

Jangan lelah untuk terus berdoa agar diberi hidayah, mungkin doamu akan cepat dikabul, tapi jangan lelah jika doamu belum juga ada jawabnya, Alloh punya rencana indah untuk dirimu. Wahai Alloh yang maha membolak-balikan hati manusia, indah sekali berpikiran positif tentang semuanya, sama  halnya ketika menguraikan air mata di sepertiga malammu.

Katanya berdoalah apapun yang kau inginkan, mintalah sebesarbesarnya ke Alloh. Singkat cerita, beberapa pekan lalu tiap sepertiga malam, aku selalu memohon apa yang ingin kuutarakan pada pemilik hati, yang maha mengabulkan. Aku ingin manusia yang kuinginkan menjadi jodoh dunia akhiratku, amat kumohon. Sampai pada akhirnya manusia yang kuinginkan berubah seratus delapan puluh derajat padaku (baca: firasatku), tingkahnya tak seakrab dulu, sapanya tak semanis yang kukenal, dan candanya tidak menggelitik seperti biasanya. Mungkin ini kekhawatiranku, yaa namanya juga perempuan.

Mengharapkan manusia boleh saja, tapi jangan berlebihan, kadang aku merasa tak bisa jauh darinya, sekalipun dalam percakapan pribadi. Maafkan perempuan yang satu ini hehehe.

kini aku sadar, bahwa aku tidak bisa memaksakan kehendak, cukup Alloh yang tahu bagaimana aku sangat mengharapkan manusia itu, meskipun aku tahu Allohku amat cemburu jika ia diduakan dengan manusia ciptaanNya. Alloh ketika kuketik ini air mataku berjatuhan (baca: mungkin aku rindu, ah tidak, rindu itu berat, biar kudoa saja di sepertiga).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar