Jumat, 28 November 2014

Kutipan – Sepotong Hati Yang Baru karya Tere Liye



            Ada kalanya ketika seseorang dalam hidupmu pergi, maka ia juga membawa sepotong hatimu. Dan bahkan ia membawa lebih dari separuh hatiku.
Enam bulan berlalu, hanya berkutat mengenangmu. Mendendang lagu-lagu patah hati. Membaca buku-buku patah hati. Hidupku jalan di tempat.
Aku tidak akan pernah bisa melanjutkan hidup dengan hati yang hanya tersisa separuh. Tidak bisa. Hati itu sudah rusak, tidak utuh lagi.

Hening sejenak.

            Aku tahu, pasti ada bagian yang tidak masuk akal dalam perjalanan cinta. Tetapi lebih karena, lihatlah percakapan ini, Aku tahu persis, separuh hatiku akan pergi. Persis seperti sebuah daun berbentuk hati yang diiris paksa oleh belati tajam, dipotong dua. Dan Aku sama sekali tidak bisa mencegahnya.

Aku menghela napas perlahan.

“Apakah, apakah di hatimu masih ada tersisa namaku.”
Hanyut tercerabut setahun silam, ketika hati itu terkoyok separuhnya setahun lalu, Aku sudah bersumpah menguburnya dalam-dalam. Berjanji berdamai mesti tak akan pernah kuasa melupakannya.

“Apakah…, apakah di hati yang baru itu masih tersisa namaku.”
            Mengharapkan kau kembali. Terus. Hingga detik ini. Aku baru menyadari cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya. Cinta adalah harga diri. Cinta adalah rasionalitas sempurna.
Jika kau memahami cinta adalah perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. Kau dengan mudah membenarkan apa pun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan berpikir bahwa itu boleh jadi karena kau tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut. Tidak lebih. Tidak kurang.

            Kenangan indah bersamamu akan kembali memenuhi hari-hariku entah sampai kapan. Itu benar. Membuatku sesak.
           Biarlah Aku menelannya bulat-bulat sambil sempurna menumbuhkan hati yang baru, memperbaiki banyak hal, memperbaiki diri sendiri.

            “Meskipun harus dengan orang yang sama?”



00:27               21 November 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar