Selasa, 02 Agustus 2016

Teater Benteng - Lakon Barabah (edisi I)

Huaaaaaaaah sudah lama banget gak aplot kisah ke laman ini, hallo kamu apa kabar? Iya kamuuuh, yang pake baju koko mau ke masjid, iya kamu *lirik ke samping*

Akhirnya semua tugas yang dibebankan ditingkat enam sudah terlampaui. Fesdrak, tugas analisis dkk, dan akhirnya UAS. Yang terberat adalah Fesdrak. Huuuh haaah *hembusin napas* babay fesdarak! Semua sudah kami lakukan semaksimal mungkin, alhamdulillah kami puas dengan apa yang sudah kami tampilkan, sekalipun ekspektasi tidak sesuai dengan kenyataan. Dengan Ilmu Legowo kami rasa cukup. Terbayarkan perjuangan, kerja keras, dan juga totalitas kami. Semua memberikan penghargaan yang luar biasa.

Awalnya ngerasa nge-down dengan pertunjukkan yang akan ditampilkan pas hari H (Rabu, 01 Juni 2016) bunyi gong ketiga sudah dimulai tapi penonton baru sedikit, belum ada sebaris, hanya beberapa orang di depan. Nyeees. Coba rileks dengan ngunyah permen karet dan memutar lagu JKT48 River. Semua terkendali, meskipun tidak bisa dipungkiri degdegan muncak banget. Tapi tenang gegara ngunyah. Ngintip di celah, manusia yang kuharapkan belum juga menampakan wujudnya. Kukira ia telat. Benar saja. Telat.


Adegan awalpun sudah dimulai, tarian yang mencirikan pertunjukkan akan dimainkan, nampak dua pemain di atas panggung dengan muka dicat hitam dan putih dan satu pemain berbadan besar dengan muka glitter berkain batik kerlap-kerlip. Dua muka hitam putih itu adalah Ntin dan Ntun (Siti Nur Azqiyah dan Sri Darmayanti) dan perempuan glitter itu adalah Nyai (Hilda Margita) mereka menari sebagai pembuka, persembahan kami untuk para penonton. Ntin dan Ntun memerankan sebagai pembatu yang centil dan kepo. Nyai, yaa dialah dalang dari semuanya. Nyai adalah juru kunci pertunjukkan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar