Selamat untuk yang
sudah kau gapai, kelak kukan merindukan dirimu yang dulu. Selamat untuk yang
diselamatkan. Selamat, karena kau sudah bisa berkreasi dengan inginmu, aku? Aku
pun sudah. Sama. Sama menunggu.
Banyak perempuan cantik
yang sudah istiqomah dengan dirinya, terlihat lebih menawan dengan
balutan persegi di kepalnya. Kusuka, tapi apakah kau sukaku? Ah, aku masih
belum istiqomah dengan itu semua, aku masih dengan apa yang diriku miliki, aku
masih dengan sifat jelekku, sikap tercelaku, dan masih dengan rasa yang sama
padamu, meski kau tidak padaku! Terima kasih, ternyata lelah mengharap yang
kumau. Ah…
Tuan, apa yang sudah kau buat sungguh menakjubkan, kau jadi dirimu sendiri,
dengan kemampuan yang kau punya, tidak lupa itu adalah pemberian Alloh-mu. Berdoalah.
Semoga ijabah.
Aku dengan doa yang
kupuya, hanya bisa mendoakan. Apa yang bisa kuperbuat selain itu? Tidak, aku tidak
bisa apapa selain mengetik cerita ini. Sudahlah kuakhiri saja, sebab tidak baik
terus mengharap pada manusia, apalagi yang belum pasti. Hanya Alloh-lah yang
pasti. Yakin.
Oktober
duadua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar