Selamat
jam sepuluh lewat empatlima. Sudah siang, sudah saatnya kamu jatuh cinta ke aku.
Nahloh kok gitu? Iya, sebab kamu sudah mau membaca goresanku hari ini. Selamat
siang, kamu yang penyayang tapi sulit disayang, maunya ingin disayangsayang.
Holaaa sayang~ hahaha
Pernah
kepikiran gak kalau orang tuamu sudah susah payah bekerja keras untukmu?
Sudahkah bersyukur siang ini bahwa mereka masih ada untukmu? Sudah?! Ntah
kenapa hari ini merindu orang rumah, padahal baru beberapa jam pergi dari
rumah, rasanya pengen terus ada di rumah.
Perempuan
cantik yang tidak kenal lelah mengurus semua kebutuhan dan keperluan
anakanaknya, suaminya, dan dirinya. Perempuan yang apa adanya, manis, yang kalau
ketawa pasti matanya kelihatan seperti orang merem. Salam sayang Ibuku
tersayang. Aku terharu dengan lelahmu pagi ini.
Ketika
kusakit merekalah yang mendekapku dengan hangat. Pukul sebelas kalong mereka
membawaku ke sebuah klinik dekat rumah. Dengan kekhawatiran yang memuncak. Aku
lemah, terkulai rapuh karena aktivitas yang padat menjatuhkanku. Seharusnya aku
sadar bahwa aku sudah besar, sudah bisa menjaga diri, juga menjaga hati, ah. Tapi,
aku lalai dengan tubuhku sendiri, tidak jaga sehatnya. Maafkan aku.
Kata
Nenek “kalau anak, cucu, atau keluarga ada yang sakit pasti orang tua ikut
kepikiran” gak enak ini itu.
Empat
hari melemah dalam ranjang yang memanja, dikuatkan bubur yang manis, dengan
butiran kapsul yang tiap empat jam harus kunikmati, dengan makan yang tidak
boleh pilih ini itu, tapi harus mau! Kuistirahatkan diri dengan pikiran tenang,
damai, dan menjatuhkan diri sejatuhjatuhnya.
Terima
kasih untuk kasih yang tidak pernah putus, sebab Pola masih sangat membutuhkan sayang
yang kalian berikan, kini dan nanti. Jangan menjauh dari peluk, sebab Pola akan
sangat tidak tahu jadi apa kelak jika tanpa yang seharusnya. Pola sayang
kalian. Kelak kalau Pola punya seseorang yang mendampingi, akan Pola ajak ia
mencintai kalian. Sama seperti ia mencintai orang tuanya sendiri. Dialah
imamku.
Doakan
Pola mendapatkan yang terbaik pilihan Alloh, juga pilihan kalian. Sebab doa
kalianlah yang ijabah (nahlooh ini kok jadi bahas jodoh ya hahaha) Semoga
yang disemogakan. Dialah dialah dan dialah mausianya. Aamiin Allohumma Aamiin.
Oktober
sepuluh enambelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar