Minggu, 13 Agustus 2017

Duabelas Agustus

Bersama perempuan yang teramat kukagumi sepenuh hati. Ibuku. 

Kami masuk ke ruang yang sudah menyebutkan nama ibuku. Bingung, karena aku baru kali pertama. Ibuku duduk di tempat yamg sudah disediakan. Ada pertanyaan dari dokter yang mengecek ibuku, lantas aku tak bisa jawab langsung. Aku bertanya balik. Dokter bilang tidak jadi masalah dalam Islam. Aman kok. Tapi ibuku merasa khawatir, hingga akhirnya pilihanpun jatuh ke pilihan yang kedua.

Aku pun ikut untuk perbaiki semuanya, merasa eneg hingga mengeluarkan cairan yang buatku mual. Huuuuuuuh. Maklum pertama kali.

Pengalaman terbaik bersama perempuanku. Aku khawatir makanya aku bicara seperti itu, aku takut kehilanganmu, aku hanya berpurapura tegar ketika bicara seperti itu, sebab kalau sudah waktunya aku yang khawatir, kau pun lebih khawatir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar