Jika saja hari itu aku lebih lama menyapamu, mungkin takkan ada jeda antara kita. Aku lelah, tidak kau hiraukan. Oke akhirnya aku mengalah pernah mengharapkanmu hingga akhirnya kurasa kau tak seasik dulu. Kenapa? Ntahlah.
Kurasa aku yang berubah, tapi ntahlah, mungkin aku yang terlalu berlebihan untuk pertemanan yang biasa saja yang kuanggap kau istimewa, bahkan bagi keluargaku, di saat semua setuju perlahan kau berjalan mundur, dan lepas dari pertemanan ini. Ah
Alloh, padahal sepertigaku pintanya dia. Tapi kenapa berjarak? Kurasa doaku masih belum maksimal untuk ia yang istimewa.
Alloh, padahal sepertigaku pintanya dia. Tapi kenapa berjarak? Kurasa doaku masih belum maksimal untuk ia yang istimewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar