Minggu, 05 Oktober 2014

Ketika


Bersahabat dengan alam yang penuh dengan kehangatan
Bertemankan gelapnya langit yang semakin larut
Hembusan sayupan angin yang menusuk jantung
Beriramakan alunan nada melodi syahdu…

Kutatap langit…
Hanya ada satu bulan yang benerang namun tak sempurna
Ku cari kemana bintang diangkasa sana
Namun ia tak nampakan kerlap-kelipnya

Cahaya lampu yang benar-benar menyolok mata
Ku arahkan mata ku pada cahaya itu
Terlihat menyilaukan namun ku tersenyum
Tersenyum ?

Kenapa demikian ?
Aku merasakan cahaya lampu seperti dirimu
Terang penuh dengan kebaikan disaat gelap menjelma
Terang saat hadirnya dinantikan

Semakin menusuk hatiku merasakan heningnya malam ini
Hamparan rerumputan hijau terhidang didepan mata
Basah terbasuh oleh air hujan yang turun
Ku sentuh rerumputan itu dan kudapati basahnya jemariku

Malam yang indah Yaa Rabb…
Penuh dengan berkah- MU yang tak terlewatkan
Ku terhipnotis akan hangatnya malam gulita ini
Dan ku tuliskan dalam catatan harian ku…

Malam terasa dingin
Saat alunan nada berganti dan ku teteskan air mata
Entahlah apaa yang ku rasakan kini ?
Apakah aku menantikan hadirnya diri mu ?
                                                                                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar