Minggu, 05 Oktober 2014

Seharusnya Kamu . . .


         Aku mengagumimu ataukah Aku terjebak dalam kekaguman hingga menjadikan Aku sosok pengagum yang lemah berbingkai dibalik kacaunya kata cinta ? ahh andai saja Kamu tahu apa yang Aku rasakan saat pertama melihatmu, melihat manisnya potongan senyummu, harumnya semerbak pengharum badanmu dan harumnya cinta yang engkau tebar pada tiap perempuan.

        Aku sudah berharap lebih kepadamu, namun Aku tak kunjung mengungkapkannya, yaa Aku terlalu cupu untuk berkata sepatah duakata denganmu. Melihatmu dari kejauhan bagiku itu adalah hal yang membuatku tersenyum berhari-hari, dengan cara itulah Aku bisa melihat keindahan cinta yang terpancar dibibir manismu.

        Aku pernah menjadi kawan dalam pesan singkatmu, Aku yang menghiasi dinding di timeline mu dan Aku pula yang pernah menghiasi malammu dengan berjuta kata-kata mutiara yang berdering dihandphone mu, bahkan kita pernah dekat sebagai kawan, dan ku rasa Kamu tahu apa yang sebenarnya ku rasakan padamu, ahh sial naas! Kau tahu Aku pernah membuat satu video, dan Kau tahu untuk siapa video manis itu, yaa untuk Kamu, hanya untuk Kamu, luapan rasaku terhadapmu yang tak mungkin untuk Aku ungkapkan!

       Mungkin ada banyak yang mengagumimu dan Aku adalah salah satunya, jarak antara kita sangat jauh dan tak mungkin tertembus oleh peluru apapun itu, Aku hanya bisa mengintipmu dari balik jendela kelas berwarna biru tatkala Kau di luar kelas sana, yaa Aku denganmu memang satu kelas namun apa daya, Aku tak mungkin mampu berucap bahwa Aku menyukaimu, dan Aku tak mungkin sanggup dengan jawaban yang nantinya Kau berikan untukku jika itu menyakitkan untuk didengar. Semua tak sesuai dengan harapan, Aku hanya jadi pengagummu dibalik layar yang sangat besar.

        Bisakah Kau bayangkan bagaimana rasanya jadi Aku yang setiap hari menahan rasa yang menggebu dihati ? dan bisakah Kamu membayangkan bagaimana caraku untuk bercakap-cakap denganmu ? yaa, Aku harus menguatkan seluruh jaringan sel-sel yang ada ditubuhku untuk sanggup berbicara denganmu dan menghapuskan ego untuk memilikimu
.
        Kau bahkan tak pernah peka akan semua yang ku rasakan, Kaupun tak pernah tahu bagaimana Aku selalu mengeluh-eluhkan namamu dihadapan kedua orangtuaku dan dihadapan banyak orang. Mungkin Kau anggap Aku gila, tapi ntahlah Aku begitu menggilai semuanya, tentangmu.

        Tak sedetikpun Aku alihkan perasaanku ke orang lain, meskipun Aku tahu Kau takkan merasakan hal yang sama, ku tahu Kau telah dengannya, ketika ku tahu hal itu, Aku tersenyum tipis namun Kau tahu ? seakan petir berada dijantungku, hatiku seakan menjerit dan ingin berkata, aaarrrgggh !!!

        Sering ku melihatmu memegang handphone dan tak ku tahu dari siapa pesan itu datang,  sesekali ku melihatmu tersenyum melihat pesan dihandphonemu. Aku memang tak memiliki ruang dihatimu, celah pun tidak. Rasanya terlalu berlebihan jika Aku yang menginginkanmu namun Kau tak pernah mau didekatku. Aku terlalu lelah mengejar cintaku yang bisu tanpa bisa ku ucap.

       Menangis yaa menangis, perempuan kadang menjadi mahluk yang paling lemah karena cinta, begitupun Aku, Aku menangisimu hanya karena Aku tak bisa menjamah hatimu untuku, Aku tak bisa merasakan betapa nikmatnya bercinta denganmu, dan Aku tak bisa mengecap manisnya pelukmu direlung hatiku.

       Apakah kau ingat Aku pernah membuatkanmu begitu banyak kata-kata yang indah menjadi bait cinta ? yaa puisi namanya, aku memberimu tulus dalam binder yang ku lukiskan gambar manis tentangmu dan ku titipkan pada seorang temanmu, hanya karena Aku tak ingit engkau mengetahui siapa pengirim binder itu.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar