Aku mengagumimu ataukah Aku terjebak dalam kekaguman hingga menjadikan Aku sosok pengagum yang lemah berbingkai dibalik kacaunya kata cinta ? ahh andai saja Kamu tahu apa yang Aku rasakan saat pertama melihatmu, melihat manisnya potongan senyummu, harumnya semerbak pengharum badanmu dan harumnya cinta yang engkau tebar pada tiap perempuan.
Aku
sudah berharap lebih kepadamu, namun Aku tak kunjung mengungkapkannya, yaa Aku
terlalu cupu untuk berkata sepatah duakata denganmu. Melihatmu dari kejauhan
bagiku itu adalah hal yang membuatku tersenyum berhari-hari, dengan cara itulah
Aku bisa melihat keindahan cinta yang terpancar dibibir manismu.
Aku
pernah menjadi kawan dalam pesan singkatmu, Aku yang menghiasi dinding di
timeline mu dan Aku pula yang pernah menghiasi malammu dengan berjuta kata-kata
mutiara yang berdering dihandphone mu, bahkan kita pernah dekat sebagai kawan,
dan ku rasa Kamu tahu apa yang sebenarnya ku rasakan padamu, ahh sial naas! Kau
tahu Aku pernah membuat satu video, dan Kau tahu untuk siapa video manis itu,
yaa untuk Kamu, hanya untuk Kamu, luapan rasaku terhadapmu yang tak mungkin
untuk Aku ungkapkan!
Mungkin
ada banyak yang mengagumimu dan Aku adalah salah satunya, jarak antara kita
sangat jauh dan tak mungkin tertembus oleh peluru apapun itu, Aku hanya bisa
mengintipmu dari balik jendela kelas berwarna biru tatkala Kau di luar kelas
sana, yaa Aku denganmu memang satu kelas namun apa daya, Aku tak mungkin mampu
berucap bahwa Aku menyukaimu, dan Aku tak mungkin sanggup dengan jawaban yang
nantinya Kau berikan untukku jika itu menyakitkan untuk didengar. Semua tak
sesuai dengan harapan, Aku hanya jadi pengagummu dibalik layar yang sangat
besar.
Bisakah
Kau bayangkan bagaimana rasanya jadi Aku yang setiap hari menahan rasa yang
menggebu dihati ? dan bisakah Kamu membayangkan bagaimana caraku untuk
bercakap-cakap denganmu ? yaa, Aku harus menguatkan seluruh jaringan sel-sel
yang ada ditubuhku untuk sanggup berbicara denganmu dan menghapuskan ego untuk
memilikimu
.
Kau
bahkan tak pernah peka akan semua yang ku rasakan, Kaupun tak pernah tahu
bagaimana Aku selalu mengeluh-eluhkan namamu dihadapan kedua orangtuaku dan
dihadapan banyak orang. Mungkin Kau anggap Aku gila, tapi ntahlah Aku begitu
menggilai semuanya, tentangmu.
Tak
sedetikpun Aku alihkan perasaanku ke orang lain, meskipun Aku tahu Kau takkan
merasakan hal yang sama, ku tahu Kau telah dengannya, ketika ku tahu hal itu, Aku
tersenyum tipis namun Kau tahu ? seakan petir berada dijantungku, hatiku seakan
menjerit dan ingin berkata, aaarrrgggh !!!
Sering
ku melihatmu memegang handphone dan tak ku tahu dari siapa pesan itu
datang, sesekali ku melihatmu tersenyum
melihat pesan dihandphonemu. Aku memang tak memiliki ruang dihatimu, celah pun
tidak. Rasanya terlalu berlebihan jika Aku yang menginginkanmu namun Kau tak
pernah mau didekatku. Aku terlalu lelah mengejar cintaku yang bisu tanpa bisa
ku ucap.
Menangis
yaa menangis, perempuan kadang menjadi mahluk yang paling lemah karena cinta,
begitupun Aku, Aku menangisimu hanya karena Aku tak bisa menjamah hatimu
untuku, Aku tak bisa merasakan betapa nikmatnya bercinta denganmu, dan Aku tak
bisa mengecap manisnya pelukmu direlung hatiku.
Apakah
kau ingat Aku pernah membuatkanmu begitu banyak kata-kata yang indah menjadi
bait cinta ? yaa puisi namanya, aku memberimu tulus dalam binder yang ku
lukiskan gambar manis tentangmu dan ku titipkan pada seorang temanmu, hanya
karena Aku tak ingit engkau mengetahui siapa pengirim binder itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar