Rabu, 20 Desember 2017

Bagian Kedua: *S*e*P*e*d*a


Mulai menajuh dari biasanya, merapatkan kata, sedikit bergerak, juga mungkin tidak banyak memikirkan yang sudah tidak pada tempatnya. Menjauh bukan berarti tidak peduli, tetapi lebih pada menatap dalam tentang apa yang ingin dilakukan. Ah aku rindu, Alloh. Kusadari aku mulai menjauh dariMu, aku lemah, aku hanya bisa menangisi yang perlahan mulai pergi. Ampuni aku.

Disaat hati, raga, dan pikiran menginginkan istirahat yang paling tenang. Tak sampai hati menatap pemandangan alam yang menyejukan mata, pikiran, dan perasaan bahagia sebab ingin menyendiri. Menyadari betapa hidup mulai berproses, mulai bergerak maju, juga mulai harus bisa mengimbangi dengan amalan akhirat.

Teruslah berdoa, sesulit apapun keadaanmu kini. Serba kekurangan ataupun memiliki kelebihan, syukuri semua yang ada, alhamdulillah ada Alloh. Tetap rekahkan bibirmu, perlihatkan gigimu, dan katakan bahwa kamu baikbaik saja. Oke.

Merengek bukan berarti lemah, hanya ingin mengutarakan pikiran dan hati yang mulai tak tenang. Sejadijadinya, biar lega. Alloh maha mendengar keluh hambanya, yakini.

Allohuakbar, alhamdulillah.

Bagian Pertama: *S* e *P* e *d* a



Lagilagi Alloh selalu mempermudah segalanya, alhamdulillah Ya Alloh untuk pencapaian setiap harinya, alhamdulillah masih ditemani manusia yang selalu sayang dan peduli ke diri ini. Tanpa kalian aku tidak akan setegar ini *sambilsenyum*

Duabelas Desember duaributujuhbelas, semuanya berlalu begitu indah. Ini resepsi yang diharapkan, tepat pada waktunya. Sempat khawatir kalau tidak pada tahun ini, sebab apa yang kuambil cukup rumit, banyak senyum dan semangat yang kalian torehkan akhirnya ini semua tepat pada waktunya. Aku mengenakan baju kebesaran dengan topi segi lima di kepalaku, berkalungkan warna senada dengan baju yang kukenakan.

Untukmu ibuk dan bapakku tersayang, aku tidak ingin kehilanganmu, meskipun anakmu ini keras kepala, egois, ataupun terlihat tidak peduli, padahal sesungguhnya perempuanmu ini amat memerhatikanmu di kejauhan, amat menyayangimu di tiap doanya, dan amat tidak ingin kehilanganmu.

Empat tahun berakhir begitu cepat, satu persatu lembaran baru pun dimulai, tumbuh, bahkan banyak yang hilang. Untuk yang hilang biar Alloh gantikan seribu lebih baik dari sebelumnya, Aamiin.

Selamat untuk kalian sarjana muda, berikan didikan terbaik untuk tiap tarikan nafas dan untuk doadoa yang pernah kau gantungkan. Selamat menjadi pendidik, selamat berproses di kehidupan baru dengan gelar di belakang namamu (baca: hanya di dunia).

Terima kasih untuk ibuk, bapak, adek, nenek, almarhum engkong, saudaraku tersayang, dan kawankawan, kalian memberikan makna dalam perjalanan hidupku. Kini kuakui beban bertambah berat, semoga diri ini amanah dalam menghadapi kerasnya hidup, semoga jodohku kan kutemukan, bersama kamu yang juga mengucapkan di hari itu, kamu yang menyayangiku, eaaaaah.

Selamat malam untuk doadoa ijabah di sepertiga malam, semoga jodohku adalah kamu, mas. Wakakakak -___-

12 Desember 2017

Oh Ternyata


Desember oh Desember, sudah dipenghujung tahun. Mau ke mana liburan tahun ini? semoga selalu dalam lindungan Alloh, sehat terus, dan yang pasti jangan lupa dompet isiin yang banyak ya (baca: boleh isi uang atau tahu yang diisi)

Malam kemarin aku dan ibuku mampir ke salah satu klinik dekat rumah, ibuku khawatir karena yang aku rasakan. Dua hari rasanya tidak enak dan akhirnya malamnya kami berangkat, usai sholat magrib kami bergegas dan pulang sekitar jam delapan lewat.

Awalnya khawatir karena mata sebelah kiri rada sakit dan paginya bengkak, dipegang juga rasanya ngilu sampai ke pipi, tapi ini bukan sakit gigi ya haha. Ibuku khawatir takutnya karena mata minus jadi efeknya gitu (lagian engga mau pake kacamata sih).

Baiklah aku kalah, kalau pakai kacamata keliatannya malu sendiri mungkin karena engga biasa. Minusku kalau dirasa dari tingkat lima sebab terlalu aktif di depan komputer, maklum kerjanya mantengin komputer jadi begitulah efeknya. Innalillahi...

Masuk dari pintu utama klinik, banyak yang sedang duduk menunggu antrean. Kebetulan dokter kandungan dan dokter umumnya hanya satu yang jaga, jadi nunggunya rada lama.

Terdengar jeritan dari ruang periksa dokter umum, histeris banget hahaha, kalau kata ibuku apa iya digunaguna makanya dia kejeritan, ettttt hahaha. Aku bilang, mungkin dia lagi merasakan sakit, apa itu badannya atau ntahlah, masa iya di rumah sakit penyakitnya rada horor. Tapi yang jelas jeritannya histeris banget sampai luar, sampai banyak keluarganya yang datang. Dan akhirnya pas keluar ternyata yang tadi kejeritan itu usai kecelakaan motor, luka di dengkul kiri dan kanan yang bikin ngilu. Semoga lekas sehat kak~

Akhirnya aku masuk ruangku, dag dig dug banget, eh sebenarnya sih biasa saja deeeeeng. Soalnya udah sering juga. Dokternya menyapa dengan menanyakan kabar, kusambut hangat sembari memberinya senyuman terbaik (baca: senyum orang nunggu kelamaan) hahaha.

Sang dokter memulai dengan menanyakan apa yang kurasa (baca: mau curhat tapi takut dibilang baper) -__- baiklah aku jawab pertanyaan yang sesuai saja ya wkwkkw.

Dokter menyiapkan lampu dengan penyaggahnya yang membuat mataku silau, diperiksanya dengan teliti.

Ahhhhhhh tidak ini pasti menakutkan, dokternya mulai tajam penglihatannya ke arahku, rada sedikit sinis dengan tatapannya, seketika dokternya berubah jadi monster paling menakutkan, matanya merah rambutnya pirang dan giginya gingsulnya sampe menghujam dagu, ahhh tidaaaaak (firasat dalam hati). Plis dok aku gak mau dicongkel matanya. Laaah ini apa dah -__- hahaha

Setelah diperiksa beberapa menit dokterpun mendiagnosaku “Ah ini mah cuma mau bintit aja” katanya.

Seketika langsung nyengir, tersipu malu. “Dok, jadi cuma mau bintit? Kok sakit ya?” ketusku.

Sang dokterpun menjawab, “Iya, soalnya baru kecil jadi dia lagi sakitsakitnya, nanti saya kasih obat ya, tapi harus berani dioles ke dalam mata ya, tenang ini aman kok”.

Baiklah, setelah pikir panjang dan merenung ternyata ini berobat paling kocak sepanjang sejarah, sebab karena bintit aja sampe heboh di rumah, sampaisampai pas bayar ke kasir hmmm harganya lumayanlah yaaa. Duuuh bintit, kenapa aku dikasih obat banyak banget dah, padahal kalau kata ibuku bintit cukup pakai upil diolesin juga nanti bakalan sembuh kok wkwkkwkw.

Sekian dan terima kasih.
Desember awal.

Rabu, 22 November 2017

Puan Yudisium

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillahirrobil alamin ya Alloh...

Akhirnya menjadi hari yang ntah harus bahagia atau sedih, mungkin tangisan kebahagiaan. Terima kasih empat tahun yang tiada henti teriring doa dan harap, aku sedang menangisi apa yang sudah terlewati.

(Kelulusan adalah bonus dari proses pendidikan yang kita jalani. Proses perlu kita lakukan agar kita mampu mencapai apa yang diharapkan terwujud, tak bisa dipungkiri dalam proses pendidikan mengajarkan kita tentang kedewasaan dalam berpikir dan bertindak. Pendidikan merupakan salah satu hal yang harus dikedepankan dalam diri seseorang, sebab dengan pendidikan kita mampu mengubah pikiran yang mulanya tidak bisa menjadi mungkin untuk diwujudkan, baik pendidikan formal maupun non-formal).

Aku tahu ini akan terwujud tepat pada waktunya, seseorang yang diharapkan mampu menjadi agen perubahan (baik sikap, perkataan, perbuatan, juga kemanfaatan). Alhamdulillah pak bu, aku lulus dengan hasil yang membuatku senyamsenyum malu. Tigakomatujuhenam. Alhamdulillah.

Bukan perkara angka yang aku pikirkan, tapi bagaimana ke depannya hidupku kelak. Sebab, ini awal dari perjuanganku menjadi sesuatu yang diharapkan. Ada beban moral yang aku emban dari kelulusan ini. Sedih rasanya jika tidak bisa menjadi apa-apa. Untuk ibu bapak adik, kawan seperjuangan, dan untuk almamater tercinta. Alhamdulillah ya Alloh.

Mungkin berlebihan, tapi inilah yang kurasakan sekarang. Aku akan merindu apa yang kulakukan kemarin, lalu, atau beberapa tahun silam. Aku akan merindukan betapa jadi orang yang ketus, sok bijak, dan suka ngaret pada masa perkuliahan. Aku akan merindukan kawankawan seperjuangan yang mulanya norak sampai tahu gaya hidup zaman now. Aku akan merindukan semua yang pernah kulakukan selama empat tahun ke belakang. Terima kasih untuk pembelajarannya selama ini. Pola Malinda akan selalu terbuka jika kalian ingin mampir ke rumah kedua orang tuaku. Silaturrahim. 

Selamat espede Pol, duapuluhdua sebelas duaributujuhbelas. Yudisium. Tangerang.



Kamis, 09 November 2017

Selasa, 24 Oktober 2017

Rumit

Janjiku terpenuhi, kami bertemu untuk saling berkeluh kesah, mengadu, juga inginkan ketenangan. Banyak perempuan yang di dekatku, tapi yang menengahkan dan bisa mengerti juga memberi saran dewasamu hanya dirimu, kak El. Terima kasih sudah mendengarkan cerita malam tadi.

Ceritaku usai, berganti dirimu yang menjabarkan betapa rumitnya yang kau hadapi. Menangis bersama, ketawa juga, ah perempuan selalu saja begitu.

Banyak yang kami usaikan, mulai cinta, beban pekerjaan, hidup di masa depan, juga tentang paksaan yang membuat hati meleleh tertuangkan dalam tangis.

Mulanya kami akan pulang pukul sepuluh tapi karena asyik jadi bablas hahaha.

Malam itu amat dingin sebab hujan baru saja menyemarakan basahnya jalan. Usai kami menceritakan kisah di dalam ruang yang dingin bergegaslah kami ke parkiran, lantas saja bercerita lagi hingga air mata berjatuhan satupersatu. Ada sesak yang kami rasakan, ada paksaan yang tidak kau inginkan, juga ada harap di mata orang tuamu tentang paksaan itu. Kak El, kamu kuat kamu hebat!

Pengorbananmu biar Alloh yang balas, semoga awal tahun nanti bukan akhir dari segalanya. Pola masih mau bercerita lagi ke kak El, Pola mau disemangatin, ditunjukin, Pola gak mau ditinggal. Sekalipun Pola juga sudah tertinggal dengan rasa yang Pola punya untuk orang lain.

Semoga apa yang kita semogakan terwujud, sekalipun menyesakan. Haqqul yakin, kita pasti dapat apa yang dimau.

Duapuluhtiga sepuluh tujuhbelas, untuk malam yang (tak) sedingin kamu mas.

Kamis, 19 Oktober 2017

(butuh) Tidur

Untuk mengistirahatkan pikiran sejenak, melepas penat, dan untuk mengadu rasa kuikuti perjalanan malam itu. Tidak berniat, hanya ingin mengabadikan segarnya pegunungan sebelum sidang dimulai.

Perjalanan teramat singkat ketika gelap. Malam tambah larut, banyak bisikan yang mulai terdengar. Jangkir, kodok, lalulalang kendaraan, juga perbincangan tiap manusia.

Bertambah dingin ketika ada di ketinggian, berharap mata terpejam usai sampai ke tujuan. Ah apalah daya, tak kesampaian mata terpejam sudah harus terjaga dalam pospos yang ditentukan. Nikmat tak tertahankan. Yaa mengantuk.

Pos empat menjadi rumah jagaku, kau sampingkan badanmu di dekatku seraya berbisik "tidur Pol" dan ternyata kami butuh tidur. Masih harus terjaga bersama adek kelas berbagi kisah dan pengalaman sembari mengkarantinakan peserta yang berdatangan tiap regunya.

Dingin tambah menjadi, tapi ada hal yang paling indah malam itu. Kau tahu apa? Yaaa, bintang bertaburan begitu banyak, tidak seperti biasanya. Langit tambah pekat. Adzan pun berkumandang.

Usailah kami di pos empat. Terima kasih sudah terjaga bersamaku.

Cahaya pagi mulai menyinari, berjatuhan ranting pinus di sekitar. Mengabadikan tiap hal yang berguguran. Tertidur walau sebentar dengan hangat yang kau hantarkan, cahayaMu.

Ada perjalanan yang paling berkesan yaitu perjalanan milik kami. Selamat limabelas Oktober. Sudah kuliburkan semuanya, termasuk hati yang terjaga.

Terima kasih untuk berangkat dan pulang yang hangat. Lantas sesampainya di rumah kurebahkan diri dan tersadar sebelum magrib

Minggu, 15 Oktober 2017

Menetap

Jika kamu memperbaiki diri, aku juga seperti itu, tapi jika kamu menemukan aku tidak lebih baik maka tinggalkanlah aku. Terus berjalan, kelak akan ada yang sama sepertimu. Tapi, jika kamu ingin kita saling memperbaiki bersama, maka kuterima.

Aku tak dapat meredam rasa. Wallohualam bishowab

Kamis, 05 Oktober 2017

Retorika Hati esde


Terima kasih untuk tiga tahun yang berkesan, mulai dari tidak tahu apa-apa sampai tahu bagaimana dalamnya lingkup esde, mulai dari penyapaan menggunakan kata yang halus, tersenyum manis pada perempuan yang singgah di hadapanku menyodorkan secarik kertas dan sejumlah uang, teriakan ketidaksukaan maupun kesukaan akan suatu hal, dan banyak ilmu serta pengalaman yang kalian gores dalam diri. Banyak khilaf yang kuperbuat, itulah aku (baca: tidak sempurna)

Untuk perempuan yang banyak mengajariku kata manis, baik, dan halus. Terima kasih untuk tulusmu telah mau mendampingiku di tiap sulit senangku. Maaf kadang aku juga khilaf akan mulut ini. Kau perempuan kuat yang pantas untuk ditempatkan tertinggi. Jangan gentar akan bisikan manusia yang tak mengindahkanmu, bahwa sesungguhnya kau hebat membantu mereka yang padahal tak mengindahkanmu (baca: dasar manusia) bisanya ngerumpi tak terima kasih.

Ummi yang baik, menyejukkan, dan cenderung cerewet kalau bicara tiada henti, terima kasih sudah percaya ke Pola selama ini. Maaf kalau Pola sering lupa untuk banyak hal. Makasih untuk endomih pake irisan cabai yang mengenyangkan nikmat dikala lapar. Terima kasih sudah membantu perbulannya dipotong tiap tanggal sepuluh. Ummi istri surga, insyaAlloh.

Untuk pagar yang selalu didorong majumundur, untuk lantai yang dipel hingga wangi, terima kasih kalian orang baik yang Pola kenal. Semoga Alloh mengindahkan kalian dengan tulusmu yang bercucuran. 


Hah Pola cengeng

Senin, 02 Oktober 2017

Oktober Satu


Ada yang tak biasa pada malam ini. Sebab malam ini ibuku menyampaikan sesuatu, awalnya ibuku memanggil adikku yang berada di kamar, sebab aku sudah ada di sampingnya. Kemudian ibuku menyampaikan kepada kami "kelak ketika kalian punya anak, tolong ajarkan anak kalian tentang agama, jangan seperti ibu bapak kalian saat ini"

Seketika langsung sedih soalnya di saat itu lagi muter mutotal surat Ar Rahman. Nangis? Nahan, tapi air mata ngembeng. 

Sambut bapakku "tuh dengerin, sampein ke cucu ibu bapak nanti bahwa neneknya dulu pernah berpesan kalau cucunya disuruh belajar agama" kan nanti nenek engkongnya bakalan meninggal. Huhuhuhu Pola gak bisa nahan tangisan di situ -___-

Ibuku tertawa geli mendengar perkataan bapakku, kutimpali juga dengan tawa (baca: pengalihan). 

Lantas ibuku bilang, "pokoknya udah diingetin dari sekarang"

Langsung aku membelakangi mereka dan menyeka air mata dengan lengan baju.

Adikku hanya menjawab "iya iya iya, emang begitu"

Begitulah percakapan kami malam ini, siapapun nanti yang akan mendampingi aku dan adikku, semoga kami belajar lebih baik dan mampu menjalankan apa yang sudah mereka (ibu bapakku) sampaikan. Aamiin

Mas, aku nunggu kamu loooh. Eaaah hahaha

Minggu, 10 September 2017

Septemberku

Alloh ini rencanamukah? Jika iya tolong jangan hentikan betapa nikmatnya hari ini.

Alhamdulillah bisa ngajak ibuku milih apa yang ia mau, lantas kuajak makan ke tempat yang memang sudah lama kuinginkan. Alhamdulillah, sebentar tapi rasanya kalau sama perempuanku itu tak tergantikan. 

Awalnya sih takut, belakangan ini mimpi yang gak enak terus (baca: mungkin karena gak baca doa kali Pol, ntah). Aku selalu bilang ini hari terakhir, ntah sadar atau engga dari beberapa kawan dan teman, aku selalu ucap gitu (Pola mau terakhir kalinya kayak gini) ntaaaah

Lagi, malam datang dengan heningnya sampaikan rintihan rindu pada manusia yang mungkin sampai atau tidak kugapai nanti. Ia manis seperti senyum yang kuguratkan. Terima kasih.
(baca: mas, kenapa kamu datang lagi di saat aku sudah lupa bagaimana caramu menyapaku di ponsel. Ah)

Selamat September, aku sayang kalian bu pak dek mas, semuanyaaa~

Minggu, 27 Agustus 2017

Pembimbing di Sewaka Darma

Dua jam bersama. Lagilagi hanya mampu berucap alhamdulillah, masih banyak manusia yang peduli.

Awalnya ke kampus ingin ketemu dua manusia untuk bahas pertunjukan akhir Agustus nanti, tapi Alloh punya rencana lain, tibatiba aku ketemu teman dan beliau bilang "buruan Pol bimbingan, si bapaknya udah mau ke Bandung" seketika es milo yang lagi dipesan dikeep dulu, langsung ke prodi. Ketemulah dengan pak dosen cerdas yang baik hati keilmuannya.

"pak, saya mau bimbingan"
Setelah panjang lebar cerita a sampai z, bergegaslah sholat magrib. Alhamdulillah tercerahkan.

Pukul 18.43 pak dosen dan saya pulang bareng, sebab pak dosen tidak bawa kendaraan, beliau langsung dari Bandung ke tempat tujuan untuk bertemu anakanak bimbingannya.

Sebelum pulang, pak dosen mengajak untuk ngopi sebentar. Bergegaslah kami ke salah satu kafe kopi di pinggir jalan yang enak untuk kongkow santai sambil menikmati mudamudi bersua.

Pas datang sepi, lantas ramai, tambah terbawa arus obrolan yang benarbenar berkelas, bukan hanya bercerita sejarah tapi juga sastra yang ternyata sastra itu bikin kita bahagia Pol, katanya.

Aku butuh halhal seperti ini, diingatkan akan keberadaan sastra dan hal yang harus diselesaikan (baca: skripsi)

Sejam, duajam, tiga puluh menit berlalu. Kopi tanpa gula yang dipesan pak dosen sudah resap dan milk hot yang kupesanpun sudah setengah gelas kunikmati. Perbincangan hangat yang melegakan, banyak perihal kampus yang dibahas, juga realita yang ada.

Pola pikir itu menentukan kualitas diri, hanya ada dua pilihan kapok atau mencoba lagi meskipun malu! Usaha, doa, dan ikhtiar.

Beliau jugalah yang membawaku ke Bandung bertemu dengan sastrawan Bandung, mengilingi indahnya Bandung bersama kawan dan pak sopir pintar di sana. Alhamdulillah masih ada orang baik, jazakillah.

Banyak pelajaran yang kudapat malam ini, di saat yang lain sedang berlombalomba untuk mengusaikan skripsinya bahkan banyak yang sudah usia, aku sempat bilang "pak, saya ngerasa beban ngerjain skripsi ditambah lagi laporan sekolah saya yang juga rumit"
Beliau membalas "Pola pasti bisa, yakin pasti bisa"

Dan disitulah saya yakin, pasti Pola tepat pada waktunya. Aamiin ya Alloh~

Patah, lagi?

Jika saja hari itu aku lebih lama menyapamu, mungkin takkan ada jeda antara kita. Aku lelah, tidak kau hiraukan. Oke akhirnya aku mengalah pernah mengharapkanmu hingga akhirnya kurasa kau tak seasik dulu. Kenapa? Ntahlah.

Kurasa aku yang berubah, tapi ntahlah, mungkin aku yang terlalu berlebihan untuk pertemanan yang biasa saja yang kuanggap kau istimewa, bahkan bagi keluargaku, di saat semua setuju perlahan kau berjalan mundur, dan lepas dari pertemanan ini. Ah

Alloh, padahal sepertigaku pintanya dia. Tapi kenapa berjarak? Kurasa doaku masih belum maksimal untuk ia yang istimewa.


Minggu, 13 Agustus 2017

Duabelas Agustus

Bersama perempuan yang teramat kukagumi sepenuh hati. Ibuku. 

Kami masuk ke ruang yang sudah menyebutkan nama ibuku. Bingung, karena aku baru kali pertama. Ibuku duduk di tempat yamg sudah disediakan. Ada pertanyaan dari dokter yang mengecek ibuku, lantas aku tak bisa jawab langsung. Aku bertanya balik. Dokter bilang tidak jadi masalah dalam Islam. Aman kok. Tapi ibuku merasa khawatir, hingga akhirnya pilihanpun jatuh ke pilihan yang kedua.

Aku pun ikut untuk perbaiki semuanya, merasa eneg hingga mengeluarkan cairan yang buatku mual. Huuuuuuuh. Maklum pertama kali.

Pengalaman terbaik bersama perempuanku. Aku khawatir makanya aku bicara seperti itu, aku takut kehilanganmu, aku hanya berpurapura tegar ketika bicara seperti itu, sebab kalau sudah waktunya aku yang khawatir, kau pun lebih khawatir.

Kamis, 10 Agustus 2017

Hmm Agustus-an

Sudah Agustus, aku khawatir. Jujur jadi lebih kepikiran, sedangkan tugas satunya buat badan jadi lebih ringan, subhanalloh kuatkan Yaa Alloh. Mungkin resah ini akan usai jika semua terselesaikan, pasti.

Gelisah, gak karuaaaaaaaan -___-

Laa ilaahailallahul 'adziimul haliim laa ilaahailallahu rabbul 'arsyil 'adziim
Laa ilaahailallahu rabbussamaa waati wa rabbul ardhi wa rabbul 'arsyil kariim

Rabu, 26 Juli 2017

Di antara

Tepat pukul 23.28 tanggal 26

Malam yang luar biasa untuk mengambil keputusan yang sebenarnya rumit bagi diriku yang suka bimbang, peragu, kadang tak terarah. Malam ini kuputuskan untuk menetap di tempat lama. Setelah kakak tingkatku mengabari untuk dapat kepastian. Mungkin ini adalah pilihan yang berat bagiku, kanapa? Sebab masa depan di sana sebenarnya lebih cerah. Andai aku bisa ke sana, pastilah aku tidak akan beban dengan pekerjaanku di tempat baru nanti. Huuuuuuft.

Aku tidak ingin mengecewakan kalian semua, terlebih lagi tanggung jawabku sebagai pengurus bantuan operasional sekolah yang belum usai. Apalah daya seorang pekerja sebelah mata ini. Hmmm. Maaf kak aku merepotkanmu, sebenernya aku ingin di sana tapi pekerjaanku bertambah banyak dan mereka sepertinya membunuhku dengan tidak mengeluarkanku. Lelah di sini. Aku mau ke sana, tunggu.....

Hampir dua malam kupikirkan namun tak berujung, kuistikhorohkan mungkin inilah jawaban Gusti Alloh. Mungkin banyak yang bilang aku masih tetap ingin di zona nyaman atau apalah, yaa mungkin. Maaf.

Zafran, maaf kalau sudah membuatmu berharap miss akan ada di sampingmu terus nak, maaf sudah buat harimu tidak tenang dengan apa yang miss lakukan bahkan meninggalkan kenang. Miss hanya tidak ingin menggantungkan harapanmu hanya untuk menunggu miss yang ntah sampai kapan mengusaikan laporan pekerjaan miss. Teramat tulus maaf tak terhingga.

Maaf juga kamu sudah bertanya terus ke wali kelas "ke mana miss Pola?" Di situ kadang aku ingin cepat mengusaikan laporan ini Zaf

Sempat menepi untuk berkabar dengan kakak, memastikan bahwa Pola sudah mengecewakan tapi kakak rasa itu tidak apapa.

Gusti Alloh yang maha membolakbalikkan hati manusia, semoga ada hikmah di balik keputusanku ini. Aamiin Allohumma Aamiin...

Teruntuk Zafran dan kakak tingkatku, teramat tulus maaf~

Senin, 24 Juli 2017

Istimewa

Hari Anak Nasional bertepatan 23 Juli 2017, kemarin.

Hari ini ada sesuatu hal yang membuatku terenyah dengan ucapan anak manis itu. Anak itu cerdas, bisa membaca, berhitung, menulis rapih meskipun kadang tulisannya naik turun, jangan lupa ia juga bisa menghafal Juz 30 di dalam Al-Qur'an. Subhanalloh.

Aku menangisi untuk apa yang ia ucapkan padaku siang tadi. Tepatnya tadi aku berkesempatan datang ke sebuah sekolah alam berbasis islami di kawasan Tangerang Selatan. Jauh dari keramaian,  tapi banyak orang tua murid yang memercayai anaknya menggali ilmu di sekolah tersebut.

Awalnya aku hanya sebagai guru pendamping , seorang anak yang ketika dilihat biasa saja. Kuperhatikan ketika istirahat kedua ia berlarian ke sana ke mari, memanjat permainan yang ada, dan sesekali bercengkrama dengan kawan sepermainannya. Sering usil, itulah Zafran *nama disamarkan*

Wali kelas  mengenalkannya padaku, kusapa hangat ia pun berbalik tanya padaku. Usai berkenalan bahwa namaku Miss Pola (panggilan guru perempuan dan Pola adalah namaku) ia pun kembali bermain dengan kawannya. 

Kuperhatikan, kadang ia suka berbicara sendiri, terlalu aktif, bahkan semangatnya tak pernah padam. Anak hebat.

Zafran semester ini tidak naik kelas, sebab kemampuannya belum melampaui apa yang seharusnya. Sekarang ia kelas lima sekolah dasar, seharusnya ia kelas enam tapi ia harus belajar lebih giat, etsss yang pasti fokus ketika dijelaskan.

Yaa, Zafran tidak pernah bisa fokus tiap kali Miss atau Mister masuk ke ruang kelas, ia lebih asik main sendiri dan mengoceh sesukanya. Zafran istimewa, bagiku.

Kalian tahu kan maksudku menulis cerita ini? Yaa itulah ia, dan kini aku sekarang. Selamat Hari Anak, Zafran.

Ia mengucapkan padaku sebelum pamit "Aku tidak akan paham jika tanpa kamu" (padahal baru sejam aku menemaninya belajar).

Duuuh

Duuuh Alloh, sesak rasanya. Katamu aku bisa melewatinya, pasti. Duuuh

Rabu, 12 Juli 2017

Degdegup

Duuuh Juli, hampir copot jantungku. Berdegub sebelum Agustus, menuju September, usai Oktober, dan November disingsingkannya kuncir di kepalaku. Semoga yang disemogakan, insyaAlloh.

Sabtu, 24 Juni 2017

#30 - 30HariBercerita

Akhirnya malam takbiranpun tiba, tanda kemenangan bagi umat Islam di seluruh dunia. Teruntuk mereka yang sudah menahan haus, lapar, dan hawa napsu seusai sebulan berpuasa. Selamat atas kemenangan kalian. Allohuakbar.

Ramadhan berlalu, syawal di depan mata. Banyak yang dirindukan, tarawih, kolak pisang, gorengan, es kelapa, timun suri, dan banyak deh pokoknya ciri khas ramadhan. Termasuk kamu yang hilang dipenghujung ramadhan -___-

Satu syawal menandakan kemenangan, keagungan Sangmaha atas segala berkahnya di ramadhan, berlipatnya pahala di ramadhan, dan te ha er yang sudah habis beli sirup dan bikin kue hahahaha apa dah.

Malam ini sedikit kecewa, rasanya dimanfaatin banget ama abangabang parkiran. Masa iya parkir cuma dua jam kena limabelasrebu. Hiiiiiks banget kan ya! Kata ante ikhlasin aja, tapi gimana ya ngejleb banget tuh abangnya bilang kena cas lagi, hyuuuh banget bang. Dikira nyari duit tinggal mungut kali. Hmmm, ikhlasin Pol. Ok ok.

Allohuakbar allohuakbar allohuakbar...

Ikhlaskan hati, damaikan diri.
Selamat menyambut kemenangan di hari yang suci.
Maaf lahir batin...

Taqobbalallahu minna wa minkum
Barakallahu Fiikum

Alhamdulillah bisa merampungkan tigapuluh hari bercerita. Istiqomah yaa haha

Teruntuk jodoh di masa depan, tahun yang akan datang kita mudik bareng yaak wkwkwk, yakali Pol hahaha~

#29 - 30HariBercerita

Malam ke duapuluhsembilan. Allohuakbar allohualbar allohuakbar, laaillahaillalloh huwalloh huakbar allohuakbar walillailham...

Ramadhan usainya kian dekat, dekap aku lagi esok tahun. Maaf ramadhan tahun ini belum benarbenar mempersembahkan yang terbaik untukMu. Maaf atas ketidaksempurnaanku menyambutmu. Maaf aku akan melepasmu, sebab jika tidak dilepas itu tidak mungkin. Sama denganmu mas, mungkin *laaaah wkwkw*

Ramadhan, terima kasih untuk duaributujuhbelas. Semoga delapanbelas aku masih menciummu dengan sepenuh hati. Kau yang kurindukan, teramat dalam.

Allohuakbar allohualbar allohuakbar, laaillahaillalloh huwalloh huakbar allohuakbar walillailham...

Kamis, 22 Juni 2017

#28 - 30HariBercerita

Alhamdulillah buka bersama terakhir ramerame di ramadhan tahun ini, sampaikanlah waktuku Ya Alloh

Rabu, 21 Juni 2017

#27 - 30HariBercerita

Jangan mengalihkan pembicaraan, apalagi membandingkan. Jangan. Itu hal yang tidak saya sukai, mungkin intinya membandingkan saya. Hmmm

Selasa, 20 Juni 2017

#26 - 30HariBercerita

Pokoknya gak pernah luput dari kata 'alhamdulillah'

Terima kasih ya Alloh, akhirnya adekku diterima di SMA Negeri, yaa gak jauhjauh sih tapi dengan nem yang kecil dan jauh dari prediksi akhirnya diterima. Iya sih kita gunain jalur prestasi pakai map merah, jarang yang pakai prestasi. Sayang aja kalau punya prestasi tapi gak digunain. Alhamdulillah ya non...

Belajar, sholat lima waktunya yang rajin, jangan lupa berbagi, dan jangan sombong. Sebab ilmu Alloh gak ada habisnya, kecuali kita wafat. Etsss kita wafat insyaAlloh ilmupun tetap manfaat kebanyak orang.

Alhamdulillah juga hari ini dibeliin jaket kepengenan ama buibu guru bae ati hahaha, berkah yaa bu cantik.

Semangat ganteng kinon alias Zakky Ansori. Cieee anak es em a putih abuabu hahaha

#25 - 30HariBercerita

Pokoknya alhamdulillah, rezeki bulan puasa tahun ini. Terima kasih manusia yang baik hati, terima kasih Alloh yang mahapemurah, dan terima kasih untuk semuanya 😊

#24 - 30HariBercerita

Assalamualaikum, beberapa postinganku kali ini dijabat ya, alias di hari yang sama ngaplotnya. Maklum pekerja kantongnya suka bolong hahahaha.

Hari ke dua puluh empat itu nikmat banget bisa kumpul bareng anggota komunitas yang lain, buat rencana untuk dua tujuh Juli, semoga dimudahkan Aamiin

Jumat, 16 Juni 2017

#23 - 30HariBercerita

Hari ini meskipun beban pekerjaan lebih banyak tapi menikmati banget, syukuri kesibukan yang ada, nikmati proses, semoga berkah.

Lega banget rasanya sudah revisi sempro, meskipun duabulan diam di tempat. Udah niat banget minggu ini minta tanda tangan ke dosen penguji sama pembimbing, alhamdulillah dimudahkan meskipun ada goresan dikit. Lega rasanya.

Finally, masuk bab empat dan lima. Kudu semangat! Jangan kasih kendor ya Pol. Tapi bingung mau ke Bandung sama siapa buat survei sekalian wawancara sastrawannya -___-

Semoga ada yang mau diajak, tapi gak dibayarin looh ya wkkkkkkk. Sekian kelegaan hari ini, sedikit tercurahkan. Semangat 2017.

Kamis, 15 Juni 2017

#22 - 30HariBercerita


Hari ini tepat lima belas Juni dua ribu tujuh belas. Pembagian raport di sekolah, ada yang berbeda pagi ini. Terlalu ramai dan banyak yang menemuiku, sebab orang tua mau anaknya bersama dengan anak lainnya. Mereka memintaku untuk dia sekelas. Semua sudah kususun dengan rapih, perkelas, maksimal tiga puluh siswa, dan tahun ini ada lima belas kelas. 

Namanama sudah terlihat jelas, namun tidak bisa diubah lagi, begitulah kebijakan dan kesepakatan kami. tapi ntah mengapa, orang tua murid yang anaknya ingin sekelas itu benar benar sekelas, dan yang tidak ingin sekelas itupun tidak sekelas, aku hanya menggunakan feeling untuk menyusunnya, terkadang aku juga berfikir lebih keras untuk hal itu. Alhamdulillah sesuai dan tidak mengecewakan.

Hari ini juga ada siswa yang pamit pindah sekolah, ia dan keluarganya pamit dari hadapku, ntah kenapa rasa ingin meneteskan air mata itu ada. Aku memang jarang untuk masuk kelas, tapi aku kenal sebagian banyak anak yang ada. Kelak kamu akan merindukan sekolah ini ya cantik. Belajar yang rajin, jangan mengecewakan ibu ayahmu. 

Mungkin aku tidak biasa melihat anak pindah ke luar kota, dulu ketika sekolah dasar kawankawanku tidak ada yang pindah, kecuali ia wafat. Pindah ke pangguan Alloh. Rasanya melihat anak yang pindah serasa kehilangan sesuatu yang berat. Mau nangis tapi urung kulakukan, sebab orang tua murid banyak di hadapku.

Satu waktu ada orang tua murid yang meneteskan air mata, aku menahannya, sebab itu ulahnya. Maaf bukan maksud kami mengecewakan ibu dan anak ibu, atau keluarga ibu, hanya saja anak itu harus lebih rajin, lebih faham, juga lebih memerhatikan gurunya.

Hari ini luar biasa, rasnaya melooo banget hahahahaha~

Rabu, 14 Juni 2017

#21 - 30HariBercerita

Tersenyum terus untuk tetap bersyukur, nikmati apa yang ada, jadi diri sendiri.

Harusnya puasa itu hemat ya, soalnya gak jajan, tapi malah boros hahaha ntahlah.

Bu guru itu bilang aku beda dari yang lain, tidak melihat fisik, tapi melihat bagaimana cerdasnya ia menjawab pertanyaanku, itulah yang kucari. Yaaps tepat! Sehobi harus suka apa yang sama, gak gampang baperan *hmm padahal mah hahaha*

Pernah ingin memiliki yang kini pergi, tapi apa daya ia lebih suka potret yang lain. Bukan yang sudah jadi dulu, tapi yang sempat berkeliling bersamaku. Dulu.

#20 - 30HariBercerita

Hujan lebih dingin dari biasanya, alhamdulillah bisa berbagi rezeki. Alhamdulillah juga bisa makan bareng keluarga meski sederhana dengan apa yang kudapat. Alhamdulillah ya Alloh

Senin, 12 Juni 2017

#19 - 30HariBercerita

Alhamdulillah alhamdulillah ya Alloh, kami dipertemukan lagi di malam penuh barokahMu. Malam ini buka bersama RPL One suka banget sama malam ini soalnya meskipun gak banyak tapi rame dan seru banget.

Banyak lelucon yang dilontarkan, juga doa, dan harapan yang diikrarkan. Semoga kita bisa berkumpul dalam ikatan silaturrahmi yang tiada putusnya.

Beruntung pernah kenal kalian semua, kalian manusia luar biasa yang sukses dengan apa yang kalian miliki. Jangan sombong, jangan melupakan, juga jangan lepaskan rasa yang pernah ada di antara kita. Laaah hahaha

Suka sama malam dan kebersamaan ini, cuma bisa setahun sekali kayak gini. Tawa canda sampai jam setengah sebelas malam. Waaaaaah heboooh maen unonya, seru!!!

Aku melihatmu, melihat kalian, juga melihat kuasa Alloh untuk kita samasama kumpul. Alhamdulillah

Minggu, 11 Juni 2017

#18 - 30HariBercerita

Pagi yang cerah tapi mata gak mau melek, lelaaah syudah. Bangun siang lemes banget gegara kebanyakan bobok hahaha.

Well, selesai teraweh pedahan. Awalnya mau beli es krim eh tempatnya rame, gak jadi. Ngider pindah mau beli milo di gi*nt eh tutup. Akhirnya ke tukang jus tempat biasa, udah mesen setengah abis eh ujan gedeee -__- nunggu ujan reda tapi bakalan lama, alhasil nekad nerjang ujan.

Kangen deh ujanujanan bareng lagi, teriakan di jalan, haha pokoknya jangan takut ujan yaaa.

Sabtu, 10 Juni 2017

#17 - 30HariBercerita

Hari ini buka bersama keluarga besar di Kampung Kelapa, kalau minggu kemarim di rumahku, naah hari ini di rumah abang bapak yang paling tua. Rame kayak mau lamaran haha, setengahnya deh wkkk.

Selesai buka langsung teraweh ke masjid terdekat, pulangnya minta diantar adek beli tinta printer, maklum malam minggu jadi kudu ada yang anter hahaha, apa sih Poool -___-

Ngider ampe capek di jalan, dari tng muter lagi ke Graha Raya cuma mau ke suatu tempat. Alhasil tempat itu full booking. Tengkyu non...

Jumat, 09 Juni 2017

#16 - 30HariBercerita

Alhamdulillah buka bersama A2 PBSI angkatan 2013. Sehat terus ya kalian semua, supaya bisa silaturrahmi terus. Eratkan genggaman, jangan lepaskan.

InsyaAlloh 2017 November kita samasama wisuda, sukses, dan tentukan jalan hidup masingmasing. Tetap Alloh tujuan utama!

#15 - 30HariBercerita

Malam ini sengaja tidurnya di kasur yang di bawah, supaya bisa bangun pas jam dua pagi. Kalau tidur di kasur atas bisa lebih lama pulesnya. Perasaan mulai gak karuan.

Jam dua dibangunin sama perempuan cantik, disuruh buka leptop. Setelah dua jam depan leptop ada pencerahan yang diberikan kawan dan wartawan cerdasku, tapi rasanya pengen nangis. Sedih aja, ibuku juga berdoa supaya lancar. Mudahkan ya Alloh, mohon. Allohuakbar.

Kamis, 08 Juni 2017

#14 - 30HariBercerita

Dengan apalagi harus kuutarakan kegelisahan ini, semua sudah terungkapkan. Non, sabar yaa. Alloh pasti kasih kemudahan buat semuanya, insyaAlloh yang terbaik dan yang kita harapkan. Aaamiin allohumma aamiin

Rabu, 07 Juni 2017

#13 - 30HariBercerita


Degdegan banget, waswas pengennya apa yang diharapkan tahun ini tercapai. Adek masuk sekolah menengah atas negeri, dan diriku lulus strata satu kemudian ke Jogja. ngabdi di sana, ikut partisipasi lima jari, juga bisa ngebiayain kedua orang tua dan adek tersayang. InsyaAlloh rezeki Alloh pasti sudah atur. Nikmati dan syukuri, selalu. Jodohku? Alloh sudah janjikan, akan berpasangpasangan kok, jangan khawatir ndoo J

Rasa khawatir yang dihadapi ibu, bapak, dan aku lebih dari apapun. Yang pasti kita selalu berdoa buat non sayang, kita juga mau yang terbaik, Alloh mohon mudahkanlah, dan beri hasil yang kami mau. Allohuakbar.

#12 - 30HariBercerita

Bersyukur masih bisa senyum hari ini, bisa ketawa, bisa juga jalanjalan bareng buibu kece yang manfaat banget ilmunya. Alhamdulillah masih bersama manusia yang ngerangkul, dikuatkan, juga didokan insyaAlloh.

Kadang ngerasa apa yang seharusnya kita dapat tapi tidak kita dapatkan, itu nyess banget, tapi syukuri aja. Nikmat Alloh lebih dari apapun. Yakinin, ada kuasa Alloh.

Semangat belajar lebih baik Pol, manfaat sesama.